Pemerintah cari pembuang limbah minyak perairan Batam

id limbah minyak,batam

Pemerintah cari pembuang limbah minyak perairan Batam

Ilustrasi: limbah minyak di salah satu pantai di Batam (antarakepri.com)

Tujuan audit investigasi yaitu untuk melakukan monitoring dan pengawasan atas mata rantai limbah minyak dari kapal ke penampung hingga ke pengolah/pemanfaat limbah
Batam (Antaranews Kepri) - Pemerintah pusat mencari pembuang limbah minyak hitam yang diduga menuang limba tersebut ke laut dan mengotori wilayah pesisir Kota Batam, dan kabupaten kota lain di Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, Herman Rozi melalui pesan singkat, Rabu, menyatakan pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah membentuk tim investigasi untuk mengetahui pelaku pembuang limbah.

"Tujuan audit investigasi yaitu untuk melakukan monitoring dan pengawasan atas mata rantai limbah minyak dari kapal ke penampung hingga ke pengolah/pemanfaat limbah," kata dia.

Baca juga: Limbah oli cemari perairan Tanjungpinang

Tim mencari tahu, apakah ada perbadaan neraca limbah yang dibuang ke laut.

Tim nasional penanggulangan tumpahan minyak di laut adalah Menteri Perhubungan, kata dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Laut Asdep Lingkungan dan Kebencanaan Maritim Kementrian Kordinator Kemaritiman, Koeshariadi mengatakan kerja sama dengan tim di daerah dikoordinasikan oleh Gubermur bersama Wali Kota dan Bupati.

"Di lapangan, di laut, atas koordinasi KSOP dan di pantai atas kordinasi Dinas Lingkungan Hidup," kata dia.

Ia menyatakan hingga kini tim belum menemukan perusahaan yang diduga sebagai tersangka pelaku penuangan minyak (illegal oil spill) di laut.

"Mungkin ada oknum pelaku di laut yang membuang limbah `oil illegal` ke laut," kata dia.

Kini, KPLP tengah mengupayakan untuk berkoordinasi dengan Malaysia dan Singapura untuk mencari solusi masalah itu.

Menurut dia, limbah minyak hitam yang menempel di batu karang, bakau dan menggenang di permukaan laut itu sudah merusak.

"Kerusakan kepada sektor perikanan dan pariwisata sangat dirasakan oleh masyarakat terkait," kata dia. Baca juga: Fraksi Demokrat: perairan Kepri bukan tong sampah

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE