Peserta program konversi energi Karimun 45.587 kk

id konversi,energi,karimun,minyak tanah,gas,HET,harga eceran tertinggi,subsidi,muhammad yosli

Peserta program konversi energi Karimun 45.587 kk

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Karimun Muhammad Yosli (Antaranews Kepri/Rusdianto)

Soal data urusannya Dirjen Migas, mereka yang melakukan verifikasi berdasarkan data yang kita usulkan
Karimun (Antaranews Kepri) - Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengan dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau menyebutkan peserta program konversi minyak tanah ke gas sebanyak 45.587 kepala keluarga.

"Itu berdasarkan data hasil verifikasi Dirjen Migas yang dipaparkan Pertamina dalam rapat pembahasan Harga Eceran Tertinggi gal elpiji beberapa hari lalu," kata Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Muhammad Yosli di Tanjung Balai Karimun, Selasa.

Peserta program konversi energi tersebut merupakan pengguna minyak tanah yang tersebar di 12 kecamatan, antara lain di Kecamatan Belat sebanyak 1.874 kepala keluarga (kk), Buru 2.989 kk, Durai 1.982 kk, Karimun 6.992 kk, Kundur 4.873 kk, Kundur Barat 3.303 kk, dan Kundur Utara 2.367 kk.

Kemudian di Kecamatan Meral sebanyak 7.821 kk, Moro 5.185 kk, Meral Barat 3.298 kk, Tebing 3.918 kk dan Kecamatan Ungar 1.824 kk.

Muhammad Yosli mengatakan, peserta program konversi migas sebanyak itu, jauh berkurang dibandingkan data yang diberikan pihaknya pada 2017 yang berjumlah sebanyak 65.000 kepala keluarga.

"Soal data urusannya Dirjen Migas, mereka yang melakukan verifikasi berdasarkan data yang kita usulkan," ujarnya.

Menurut dia, pelaksanaan program konversi minyak tanah ke gas yang direncanakan pada akhir 2018 dilakukan secara bertahap.

"Jadi kalau ada yang belum tercatat, nanti akan kita data dan kita usulkan lagi pada tahun depan," kata dia.

Yosli menjelaskan program konversi minyak tanah ke gas diperuntukkan bagi pengguna minyak tanah murni, baik untuk rumah tangga maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Bagi pelaku UMKM yang menggunakan minyak tanah, harus menunjukkan izin usaha untuk bisa mendapatkan satu paket tabung gas elpiji bersubsidi tiga kilogram, lengkap dengan selang, kompor dan peralatan lainnya.

Ia mengatakan penerapan program konversi migas tersebut sudah memasuki tahapan pengajuan Harga Eceran Tertinggi (HET) dari Himpunan Swasta Nasional Pengusaha Migas (Hiswana Migas) Provinsi Kepri.

Ada tiga HET yang diusulkan Hiswana Migas Kepri, yakni untuk Pulau Karimun Besar sebesar Rp29.781, Pulau Kundur Rp30.673 dan Moro Rp28.887 per tabung.

Tiga HET yang diusulkan tersebut, menurut dia, akan dikaji kembali oleh tim yang dibentuk pemerintah daerah, sehingga besaran HET yang akan ditetapkan benar-benar sesuai dan tidak membebani masyarakat.

"Nanti juga akan ada sosialisasi kepada masyarakat. Sedangkan penyaluran gas elpiji dilakukan oleh Pertamina melalui lima agen yang selama ini menyalurkan minyak tanah di Karimun," kata dia.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE