BI : Pertumbuhan ekonomi Kepri ditengah tantangan global

id BI : Pertumbuhan ekonomi Kepri ditengah tantangan global batam bank indonesia ekonomi kepri

BI : Pertumbuhan ekonomi Kepri ditengah tantangan global

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kepri saat memberikan press release (Nurjali)

Kedepan, perekonomian Kepri diprediksi akan tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan II 2019. karena pada triwulan III 2019, pertumbuhan ekonomi Kepri diperkirakan meningkat mencapai kisaran 4,6% - 5,0%,
Batam (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau di pertengahan 2019 ini, cukup baik di tengah tantangan perkembangan ekonomi global yang belum menunjukkan perbaikan, karena mengalami perlambatan akibat perang dagang antara Amerika dan Tiongkok.

"Meski melambat ke angka 4,66 persen di triwulan dua ini, dibandingkan pada triwulan satu 4,79 namun kinerjanya masih terjaga," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, Fadjar Majardi, kepada Antara, Senin.

Hal ini terjadi sejak peningkatan pada pertengahan tahun 2017, dimana ekonomi Kepri mulai membaik dan terus meningkat hingga bertahan di tahun 2019 ini. Ini tidak terlepas dari dukungan investasi yang bertumbuh cukup positif, sehingga inflasi rendah dan mendukung terjaganya jual beli.

Kebijakan pemerintah di bidang peningkatan ekspor juga menunjukkan nilai positif bagi ekonomi Kepri. Ekspor luar negeri Kepri tercatat mengalami perbaikan dari kontraksi 6,74% (yoy) pada triwulan I 2019 menjadi kontraksi 6,26% (yoy) pada triwulan II 2019.

"Ini bersumber dari perbaikan kontraksi ekspor nonmigas yang didorong peningkatan pertumbuhan ekspor produk elektronik untuk tujuan Amerika Serikat serta permintaan yang lebih tinggi pada industri shipyard Kepri," ucapnya.

Meskipun begitu perbaikan impor luar negeri yang lebih baik, dibandingkan perbaikan ekspor luar negeri, juga mampu menekan kinerja net ekspor pada triwulan II 2019. 

Konsumsi rumah tangga di Kepri, tercatat juga, tumbuh relatif stabil seiring dengan antisipasi pengeluaran yang lebih besar pada triwulan III 2019 seperti pengeluaran untuk tahun ajaran baru,  yang tertahan oleh peningkatan konsumsi pada bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. 

Adapun kinerja investasi Kepri kembali terakselerasi pada triwulan II 2019 dengan pertumbuhan sebesar 6,59% (yoy), karena didorong oleh peningkatan investasi PMA maupun PMDN yang tumbuh cukup signifikan. 

"Konsumsi LNPRT juga meningkat pada triwulan II 2019 yang terdorong, adanya kegiatan Pileg dan Pilpres," sebutnya.

Di lapangan usaha atau lapangan kerja di Kepri juga mengalami perlambatan, di triwulan II 2019 ini, Kepri yang memiliki potensi sumber daya alam di bidang pertambangan dan penggalian  mengalami kontraksi pada triwulan II 2019, hal ini dipicu karena harga Migas dunia mengalami penurunan.

Meskipun begitu tiga sektor lainnya seperti industri pengolahan, konstruksi dan perdagangan di Kepri tumbuh menguat. Salah satunya adalah di sektor pariwisata, dengan meningkatnya kunjungan Wisman ke Kepri yang tumbuh 17,90 persen dan meningkat dari triwulan sebelumnya yakni sebesar 13,91 persen.

"Pada Agustus 2019 Kepri juga mengalami deflasi sebesar 0,80% (mtm) atau inflasi 3,32% (yoy) dan masih terjaga dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 ± 1% (yoy)," jelasnya.

Di samping itu beberapa faktor lainnya, seperti kinerja perbankan di Kepri pada triwulan II tahun 2019 ini tumbuh menguat dibandingkan pada triwulan sebelumnya. Kemudian aktivitas transaksi pembayaran tunai, juga mengalami perbaikan, sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang transaksi pembayaran nontunai.

"Kedepan, perekonomian Kepri diprediksi akan tumbuh lebih baik dibandingkan triwulan II 2019. karena pada triwulan III 2019, pertumbuhan ekonomi Kepri diperkirakan meningkat mencapai kisaran 4,6% - 5,0%," jelasnya. (Antara)
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE