Batam (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofosoka memperingatkan pengaruh Siklon Tropis Nakri di wilayah Provinsi Kepulauan Riau pada Jumat.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas II Hang Nadim Batam, Suratman mengatakan Siklon Tropus Nakri bisa berdampak pada terjadinya hujan lebat di beberapa wilayah Kepri.
"Kemungkinan terbesar di Kepri bagian utara seperti Anambas dan Natuna," kata dia.
Siklon Tropis Nakri juga menyebabkan gelombang laut setinggi 2,5 meter hingga 4 meter di Laut Natuna bagian utara.
Dan di perairan utara Kepulauan Anambas hingga Natuna, bisa terjadi gelombang laut 1,25 hingga 2,5 meter.
Siklon Tropis Nakri terjadi pada Jumat, di Laut China Selatan, sebelah barat Filipina dengan arah gerak menuju barat daya dengan kecepatan 11 km per jam.
BMKG memprediksi, hingga Sabtu (9/11) pukul 7.00 WIB, Siklon Tropis Nakri masih terjadi di Laut China Selatan, sekitar 1.160 Km sebelah timut Laut Natuna dengan kekuatan 130 Km per jam.
Menurut prediksi BMKG, intensitas Siklon Tropis Nakri masih akan menguat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke barat-barat daya , menjauhi wilayah Indonesia.
Selain berdampak di wilayah Kepri, BMKG juga memprakirakan siklon itu juga berdampak di wilayah Kalimantan Utara bagian utara.
"Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah Kalimantan Barat bagian utara," sebut BMKG.
Berita Terkait
Imigrasi Batam catat PNBP capai Rp17,7 miliar sampai Maret
Sabtu, 27 April 2024 7:16 Wib
Imigrasi Batam terbitkan 27.820 paspor pada triwulan I 2024
Sabtu, 27 April 2024 6:41 Wib
Anggota Bawaslu Kepri dinonaktifkan akibat narkoba
Jumat, 26 April 2024 20:32 Wib
Pemprov Kepri gelar Festival Indera Sakti untuk tarik wisatawan
Jumat, 26 April 2024 19:14 Wib
Pemkot Batam tunjuk 11 SPBU dukung penerapan Fuel Card 5.0 untuk Pertalite
Jumat, 26 April 2024 16:31 Wib
Pemkab Natuna usulkan ranperda pembentukan dua kecamatan baru
Jumat, 26 April 2024 15:19 Wib
Pemkot Batam mulai buka pendaftaran Fuel Card untuk BBM Pertalite
Jumat, 26 April 2024 15:15 Wib
Pemkab Natuna temui pengusaha untuk atasi masalah
Jumat, 26 April 2024 14:57 Wib
Komentar