Padang (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mencegat seluruh kendaraan umum dan pribadi dari Pekanbaru, yang masuk melalui kelok sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota dan memeriksa suhu tubuh penumpang untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
"Kita memperketat pemeriksaan seluruh pintu masuk di jalur-jalur perbatasan. Setelah jalur udara dan laut, kali ini jalur darat. Langkah ini, sebagai upaya mencegah masuknya COVID-19 ke Sumbar," katanya di Limapuluh Kota, Jumat.
Dia menjelaskan pintu masuk jalur darat ke Sumbar cukup banyak, masing-masing dari Riau melalui Kabupaten Limapuluh Kota, dari Jakarta hingga Jambi melalui Dharmasraya, dari Medan melalui Pasaman, dan dari Bengkulu melalui Pesisir Selatan.
Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Sumbar bersama tim kabupaten dan kota akan mendirikan posko di setiap perbatasan daerah. Petugas posko akan memeriksa seluruh penumpang. Kalau suhu tubuh di atas normal, segera ditindaklanjuti oleh tim kesehatan.
Baca juga: Pemprov Bali larang arak-arakan ogoh-ogoh di Hari Raya Nyepi
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kepri bertambah jadi empat orang
Hingga saat ini, belum ada satu pun kasus positif COVID-19 yang ditemukan di Sumbar. Dari empat hasil labor pemeriksaan pasien dalam pengawasan (PDP) semuanya negatif.
Namun, saat ini tercatat 23 PDP di Sumbar yang tengah diisolasi untuk memastikan statusnya positif atau negatif. Tetapi, hasil laboratorium masih belum sampai Sumbar.
"Kita berharap jangan ada yang positif di Sumbar. Kita harus tetap kita jaga, antisipasi segala kemungkinan,” katanya.
Saat ini, antisipasi di rute kedatangan via udara di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sudah cukup optimal.
Petugas kantor kesehatan pelabuhan (KKP) yang juga dibantu beberapa personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), sudah bekerja maksimal. Khusus untuk area pelabuhan, juga diupayakan pemasangan "thermal scanner".
“Pemprov Sumbar akan berupaya keras untuk mencegah wabah ini tidak menyebar, katanya.
Baca juga: Mulai besok Natuna terapkan belajar di rumah
Baca juga: Imunitas kunci utama ketika belum ada vaksin lawan COVID-19
Komentar