Peran SKK Migas menuju Natuna Geopark Dunia

id Natuna, Geopark Natuna, SKK Migas, SKK Migas Sumbagut, Haryanto Syafri, Medco Energi, Premier Oil, Natuna, Berlian di Utara Indonesia, Cherman

Peran SKK Migas menuju Natuna Geopark Dunia

Papan plang Geosite Geopark Natuna oleh SKK Migas di Pulau Senua, Natuna, Kepri, Minggu (30/8) (Antara Kepri/ Cherman)

Natuna (ANTARA) - SKK Migas ditengah pandemi COVID-19 tetap berupaya mendukung terwujudnya Natuna Geopark Dunia dengan menyalurkan dana CSR dalam menunjang pembangunan insprastruktur geoasite geopark Natuna seperti landmark, papan plang, rambu - rambu di geopark, brosur bahkan kegiatan sosialisasi geopark.

"Kita tetap komitmen terus mendukung Natuna menuju Geopark Dunia, meskipun dalam kondisi sulit pandemi saat ini, kita terus mendukung,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut  Haryanto Syafri saat melakukan kegiatan webinar bersama para wartawan Natuna, awal Agustus lalu.

Natuna bersemboyankan sebagai negeri “Laut Sakti Rantau Bertuah”,  yang juga  selalu disebut  Berlian di Utara Indonesia itu layak menjadi warisan dunia. Sebab disamping delapan titik geosite seperti Tanjung Datuk, Pantai Lubang Kamak, Pulau Senua, Tanjung Senubing, Gunung Ranai dengan air terjunnya, Pantai Batu Kasah, Pulau Akar dan Pulau Setanau, Natuna  juga memiliki keunikan lain seperti jenis hewan dan tumbuhan endemik daerah itu.

Ragam jenis hewan endemik yang dimiliki Natuna, sebut saja seperti, hewan kekah, katak terkecil di dunia yaitu Serasanae, dan hewan lainnya sejenis ikan dan burung serta kupu-kupu.

Sedangkan untuk warisan tidak benda seperti budaya juga berbeda dari kebudayaan dan suku Melayu kebanyakan, meskipun Natuna terletak di pusatnya Asia, dan dikelilingi negara serumpun yang mayorias suku Melayu.

"Kita butuh dukungan semua pihak tentunya, agar kawasan Natuna bisa menjadi Geopark Dunia," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Natuna, Hardinasyah awal Agustus lalu melalui keterangan resminya.

Ia mengatakan, semua pihak mesti terlibat baik pemerintah, swasta dan masyarakat sekitar geosite geopark itu sendiri tentunya.

"Saat ini, meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19, kita tetap berupaya terus mendorong program, kegiatan baik langsung maupun virtual demi Natuna menuju Geopark Dunia," kata Kepala Dinas.

Ia juga mengatakan saat ini yang paling penting adalah edukasi kepada masyarakat agar Natuna benar-benar menjadi  geopark dunia.

Mengingat daerah ini sumberdaya lautnya berlimpah, baik migas maupun ikan serta letak geografisnya menjadikan status kawasan Natuna menjadi kawasan geopark dunia itu sangat penting.
Geosite Geopark Natuna oleh SKK Migas di Pulau Senua, Natuna, Kepri. (Cherman)
Keunikan bawah lautnya selain terkenal dengan lumbung ikan Napolion, laut Natuna juga dipenuhi dengan artepak atau dikenal dengan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) karena laut Natuna yang kaya akan sumber minyak dan gasnya itu merupakan jalur perdagangan dunia sejak jaman dahulu.

Baik darat dan laut banyak peninggalan barang antik seperti keramik dinasti Yuan dan dinasti-dinasti lainnya. Jadi tidak berlebihan jika SKK Migas bersama Medco Energi dan Premier Oil fokus mendukung program Natuna Geopark Dunia, berlian di Utara Indonesia itu.

Namun untuk mewujudkan itu semua tentunya tidaklah mudah, butuh kerja keras semua pihak dan kesadaran masyarakat secara luas.

Sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi di mana masyarakat setempat harus diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya. 

Saat ini jangankan tujuan geopark itu sendiri Istilah geopark yang merupakan singkatan dari “Geological Park” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Taman Geologi atau taman bumi saja masyarakat belum sepenuhnya mengetahui.

Tujuan geopark untuk melindungi warisan geologi itu hendaknya memang lebih banyak melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama.


Tantangan UNESCO

Pengakuan Natuna sebagai Geopark Dunia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) tidaklah mudah.

"Karena itu, kita terus berupaya untuk mencapai hal tersebut, semua telah kita libatkan," kata  Hardinasyah.

Tujuan pengembangan geopark  atau taman bumi pada dasarnya lebih dikembangkan bukan hanya sekedar melindungi warisan geologi namun tujuan geopark adalah mengambil manfaat, menggali, menghargai dan mengembangkan warisan geologi itu sendiri.

Natuna untuk menjadi anggota GGN UNESCO butuh persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Wilayah tersebut telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional namun juga ada dampak untuk pembangunan ekonomi lokal serta minimal ada tiga kegiatan yang berlangsung yaitu konservasi , pendidikan dan geowisata.

"Dari tiga  itu kita masih belum melihat upaya serius pemerintah untuk melaksanakan pembangunan atau program konservasi di delapan titik geosite geopark Natuna  saat ini, sebut saja konservasi pulau Senua beserta ekosistemnya," kata Eno Sudargo penggagas komunitas Jelajah Bahari Natuna "JBN" sekaligus pelaku usaha bidang pariwisata di Ranai, Natuna.

Ia juga menambahkan, Pulau Senua salah satu geosite geopark unggulan Kabupaten Natuna dalam pengembangan sektor pariwisata khususnya sampai hari ini belum memiliki taman alam bawah laut yang dikelola dengan baik.

"Aktifitas perusakan terumbu karang dan membuang dampah dilaut harus segera dihentikan," tambahnya.

Sampai saat ini 35 Negara telah bergabung dalam GGN (Global Geopark Network) dengan jumlah Geopark yang paling banyak ada di negara China.
Tanjung Senubing, Ranai, Natuna, Kepri. (Cherman)
Sedangkan geopark di Indonesia hanya memiliki 4 taman geologi yang diakui GGN yaitu Batur Global Geopark dan Gunung Sewu Geopark, Ciletuh pelabuhan ratu dan Gunung Rinjani, rencana pemerintah RI terus berupaya mengajukan beberapa geopark baru termasuk Natuna.

Karena itu, Kepala Dinas Pariwisata Natuna, Hardinasyah berharap program SKK Migas terus dapat berlanjut agar impian menuju Natuna Geopark Dunia benar-benar terwujud.

Mengingat hal tersebut diatas, Eno berharap pihak yang selam ini serius membantu Natuna seperti SKK Migas, Medco Energi dan Premier Oil yang punya keinginan sangat mulia itu terus mendapat dukungan serius dari berbagai pihak.

"Tidak menutup kemungkinan nanti SKK Migas bersama rekanannya mau membantu pembuatan kawasan taman laut sebagai kawasan konservasi maupun destinasi wisata bahari kelas dunia.

Tidak berlebihan, kata Eno, karena Natuna potensi lautnya memiliki banyak ragam jenis hewan langka dan semua ada di Natuna, sebut saja pari Mata, Hiu Paus dan Ikan Matahari atau di kenal dengan Mola Mola yang selama ini hanya diketahui ada di Bali.

Terakhir, Ia juga mengatakan tidak ada kata terlambat untuk menjaga alam Natuna agar tetap menjadi berlian di Utara Indonesia.
 

Geopark Natuna

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE