Banyak gedung sekolah negeri tidak layak di Lingga

id Legislator,banyak gedung sekolah negeri, tidak layak di Lingga

Banyak gedung sekolah negeri tidak layak di Lingga

Anggota DPRD Kabupaten Lingga, Sui Hiok. ANTARA/Nikolas Panama

Tanjungpinang (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau Sui Hiok menyatakan banyak gedung SDN dan SMPN di daerah itu tidak layak untuk digunakan kegiatan belajar mengajar, karena kondisinya sudah rusak.

"Gedung sekolah yang rusak banyak ditemukan seperti atap bocor, dinding lapuk, plafon rudak dan lainnya, sehingga tidak layak lagi untuk digunakan kegiatan belajar mengajar," kata Sui Hiok di Tanjungpinang, Selasa.

Menurut dia, gedung sekolah yang rusak seharusnya diprioritaskan untuk diperbaiki, bukan dibiarkan. Gedung sekolah yang rusak bukan hanya membuat guru dan peserta didik tidak nyaman, melainkan membahayakan keselamatan mereka.

"Jantung pembangunan sumber daya manusia itu sekolah. Seharusnya gedung sekolah itu tempat yang nyaman untuk mendapatkan pengetahuan," ucapnya.

Saat ini, kata dia Lingga mundur dalam persoalan gedung dan fasilitas pendidikan. Seharusnya, saat ini Lingga tidak lagi membahas permasalahan itu jika pemerintah memiliki sistem perencanaan dan pelaksanaan yang konprehensif untuk meningkatkan sumber daya manusia.

"Saya pikir dari tahun ke tahun yang dipermasalahkan seharusnya tidak lagi soal fisik pendidikan, melainkan mutu atau kualitas pendidikan. Yang terjadi sampai sekarang masih terkutat pada persoalan gedung pendidikan," ucapnya.

Sui Hiok berharap Bupati dan Wakil Bupati Lingga yang terpilih pada Pilkada tahun 2020 memperhatikan permasalahan itu. Masyarakat berhak mendapatkan pendidikan yang layak, mulai dari ruang belajar hingga fasilitas pendidikan.

"Lingga harus mengejar ketertinggalan dalam sektor pendidikan, dimulai dari komitmen pemerintah," tegasnya.

Sui Hiok berharap Bupati dan Wakil Bupati Lingga yang terpilih pada Pilkada tahun 2020 memperhatikan permasalahan itu. Masyarakat berhak mendapatkan pendidikan yang layak, mulai dari ruang belajar hingga fasilitas pendidikan.

Pemimpin daerah harus memiliki "grand desain" dalam mengelola sektor pendidikan. Sektor pendidikan harus dikelola secara matang, bukan sporadis.

"Sekolah merupakan wajah daerah ketika orang-orang berbicara soal pendidikan di Lingga," katanya.

Anggaran yang dialokasikan pemda untuk sektor pendidikan mencapai 20 persen dsri APBD 2020. Anggaran daerah Lingga tahun 2020 sebesar Rp962 miliar.

Namun dari sekitar Rp180 miliar anggaran pendidikan, tidak secara keseluruhan dipergunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, karena lebih dari Rp100 miliar dipergunakan untuk membayar gaji guru.

"Sampai sekarang di pulau-pulau masih banyak ditemukan sekolah satu atap. Saya berharap ada strategi yang baik dalam membangun SDM Lingga, dimulai dari sektor pendidikan," tuturnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE