Karimun (Antara Kepri) - Laskar Melayu Bersatu menilai semangat masyarakat di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia dalam menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, makin memudar.
"Saya tidak menyimpulkan bahwa rasa nasionalisme makin pudar, tapi yang jelas, semangat masyarakat dalam menyambut hari kemerdekaan sangat rendah," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Laskar Melayu Bersatu (LMB) Karimun, Datuk Panglima Azman Zainal usai upacara Detik-detik Proklamasi di Panggung Rakyat Sri Kemuning, Coastal Area, Tanjung Balai Karimun, Minggu.
Azman Zainal mengatakan, kurangnya animo masyarakat dalam memeriahkan hari kemerdekaan tampak dari rendahnya kesadaran untuk memasang bendera, umbul-umbul atau spanduk di jalan-jalan maupun lokasi strategis di pusat kota.
Ia mencontohkan kawasan Coastal Area yang menjadi ikon dan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Tanjung Balai Karimun yang sepi dari atribut merah putih.
"Padahal, kawasan Coastal Area yang berada di pinggir laut sangat strategis. Setiap tamu dari luar negeri pasti melihat kawasan itu, sehingga sangat disayangkan di sepanjang jalan kawasan itu, yang juga menjadi tempat pelaksanaan upacara sama sekali tidak ada umbul-umbul atau bendera merah putih," kata dia.
Menurut dia, kemeriahan perayaan HUT RI tidak hanya sebagai momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan dengan mengenang jasa para pahlawan, tetapi sebagai cara untuk menunjukkan ketahanan nasional di daerah perbatasan.
"Jika orang asing berkunjung dan menyaksikan meriahnya perayaan HUT RI, mereka tentu akan melihat betapa kuatnya rasa persatuan dan kesatuan di kalangan masyarakat kita," kata dia.
Ia juga menilai, rendahnya kesadaran menyambut HUT RI tampak dari sepinya kegiatan pesta rakyat.
"Hanya beberapa kawasan saja yang menggelar pesta rakyat, padahal dulu hampir setiap kelurahan menggelar aneka kegiatan menyemarakkan hari kemerdekaan," kata dia.
Ia juga menilai semangat menghargai jasa para pahlawan di kalangan para pejabat Pemkab Karimun juga makin pudar.
"Banyak pejabat dan tamu undangan yang mengikuti upacara Detik-detik Proklamasi ngobrol dan tertawa ketika paskibra sedang mengibarkan bendera. Mereka seakan tidak peduli dengan upacara resmi seperti itu. Seharusnya mereka malu ketika adik-adik anggota paskibra di tengah panas terik matahari dengan langkah tegap mengibarkan bendera," tuturnya.
Secara terpisah, mantan anggota DPRD Karimun Raja Zuriantiaz menilai rasa kebangsaan masyarakat Karimun, terutama di perkotaan makin luntur.
"Indikator lunturnya rasa nasionalisme itu, tampak dari antusiasme merayakan HUT RI. Penduduk kota sudah apatis untuk menyambut hari kemerdekaan," kata dia.
Ia mengatakan, pada beberapa berlalu, berbagai kelompok masyarakat sangat antusias menghiasi lingkungannya dengan atribut merah putih, seperti menghiasi gapura, memasang umbul-umbul atau bendera serta menggelar pesta rakyat.
"Masyarakat sudah apatis. Dan lebih parah lagi Pemda juga cuek dan terkesan merayakan apa adanya, hanya yang wajib-wajib saja, seperti upacara, tidak ada kegiatan yang unik, inovatis dan kreatif," katanya. (Antara)
Editor: Jo Seng Bie
Berita Terkait
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
TP PKK Batam ajak masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 14:46 Wib
Prajurit TNI AU di perbatasan Natuna mengevakuasi pasien dari kapal
Senin, 15 April 2024 20:21 Wib
TNI dan Polri minta maaf kepada masyarakat atas bentrok di Sorong Papua Barat
Senin, 15 April 2024 11:10 Wib
TNI AU sediakan pesawat gratis untuk prajurit AU yang kembali ke perbatasan
Senin, 15 April 2024 8:48 Wib
BMKG imbau masyarakat waspadai potensi hujan lebat, termasuk di Kepri
Senin, 15 April 2024 7:36 Wib
Polisi imbau masyarakat waspadai aplikasi berkedok surat panggilan melalui WA
Jumat, 12 April 2024 17:14 Wib
Gubernur Kepri undang masyarakat hadiri open house pada lebaran hari kedua
Rabu, 10 April 2024 15:41 Wib
Komentar