Kapal Nelayan Sinar Bintang 10 Terbakar

id Kapal,Nelayan,Sinar,Bintang,Terbakar,anambas

Anambas (Antara Kepri)- Kapal nelayan KM Sinar Bintang 10 yang berasal dari Muara Baru, Jakarta hangus terbakar namun seluruh awak kapal selamat dalam musibah itu.

Kapal yang dinakhodai Syawaluddin (35) dengan 32 awak kapal yang merupakan nelayan tersebut terbakar sekitar pukul 02.30 WIB, di perairan Anambas, Rabu(20/8).

Syawaluddin mengaku tidak mengetahui asal api namun api yang membesar, mereka padamkan bersama-sama dengan menggunakan alat pemadam api ringan (Apar). Namun api tidak kunjung padam walaupun 3 unit Apar telah habis mereka digunakan.

Pada saat itu juga diakuinya bahwa dirinya bersama para ABK lainnya sedang menangkap ikan, namun melihat asap mengepul dari ruang kapten kemudian mereka secara bersama-sama  langsung bergegas memadamkannya.

"Saya tidak tau darimana api berasal, yang saya lihat asap dan begitu sampai di ruangan kemudi api sudah besar. Saat itu langsung saya ambil alat pemadam dan menyemprotkannya ke arah api," kata Syawaludin, di Lanal Tarempa.

Dia kembali menceritakan bahwa, sebenarnya Apar ada 4 unit namun satu tidak bisa diambil lagi karena api sudah membesar ya terpaksalah dibantu dengan menggunakan ember seadanya dan ternyata api tidak bisa juga dipadamkan walau sudah dibantu oleh 32 orang ABK, jelasnya.

Karena kobaran api pun semakin membesar , terpaksa seluruh ABK melompat kelaut dengan mengunakan celana dalam mereka untuk menyelamatkan diri. Karena pelampung pun tidak cukup terpaksa satu ban digunakan secara bersama-sama dengan tiga sampai empat orang bahkan yang tidak bisa berenang ditolong dengan mengikat tubuh ABK dengan tubuh temannya.

“Karena api sudah membesar, jadi upaya kami tidak membuahkan hasil sama sekali. APAR dan air yang kami gunakan seolah-olah tidak membantu sama sekali, karena api semakin membesar, kami kumpulkan gabus dan melompat ke air,” kisah si Kapten itu.

Setelah terapung sekitar satu jam baru diselamatkan oleh kapal nelayan lainnya yaitu KM Nelly yang melintas saat itu, kemudian datang juga kapal nelayan KM Sumber Maju. Oleh KM Sumber Maju, mereka dievakuasi ke pabrik es di Pulau Batu Belah Kecamatan Siantan Timur.

"Selama dua hari di pabrik es yang terletak di Batu Belah, kami dibantu oleh pemilik pabrik dengan memberikan sejumlah pakaian dan peralatan masak untuk memasak nasi. Kami menunggu bantuan yang akan dikirimkan oleh bos. Selama disana kami dibiayai sementara sebelum bantuan uang dari bos tiba. Kami hitung kemarin sudah ada Rp 4 juta dan biaya itu rencananya akan diganti oleh bos kami (Budiman) dari Jakarta," katanya.
 
Mendengar informasi tentang peristiwa tersebut , TNI AL langsung menuju lokasi  guna mengevakuasi korban kapal nelayan itu ke Makolanal Tarempa dengan menggunakan KM Tenggiri 02.

Pasops TNI AL Tarempa, Lettu (L) Murwoko mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan dari kapten kapal Sinar Bintang 10 dan kepala kamar mesin (KKM), Kamal Aminullah(23).

Dari keterangan mereka, diperoleh kronologis kejadian dan rencananya mereka akan dipulangkan setelah koordinasi dengan pemilik kapal Sinar Bintang 10, Budiman di Jakarta.

"Kita hanya meminta keterangan dari kapten kapal dan KKM-nya, setelah itu mereka akan dipulangkan menggunakan kapal Bukit Raya karena bosnya dari Jakarta telah mengirimkan biaya pemulangan dengan salah satu warga dari Palmatak. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa seluruh ABK selamat tapi mereka tidak sempat menyelamatkan baju, uang atau barang berharga lainnya,"katanya.

Lebih jauh Kapten Syawaludin sempat menceritakan bahwa, sebelum kejadian, mereka sudah berhasil menjaring 8 ton ikan selama tiga hari beroperasi.

"Kami dari Jakarta menuju Anambas karena setiap sekali setahun kami kesini mencari ikan. Dan kalau musim Utara kami akan mencari ikan ke daerah timur, Makassar sana. Kami ini nelayan, dimana menurut kami banyak ikan, kami akan kesana, apalagi dengan sistem bagi hasil jadi kami juga takut merugi," katanya mengakhiri. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE