Batam (Antara Kepri) - Komite III Dewan Pimpinan Daerah RI mendukung penghentian pelaksanaan Kurikulum 2013 untuk dievaluasi sementara yang dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan.
"Kami setuju dengan penghentian ini. Sejak awal kami menolak Kurikulum 2013," kata anggota Komite III DPR RI Hardi Selamat Hood di Batam Kepulauan Riau, Selasa.
Komite III DPD RI sejak awal menolak Kurikulum 2013 (K-13) karena menganggap penerapannya tergesa-gesa dan terkesan dipaksakan.
Seharusnya, kata dia, sebelum diterapkan, K-13 diuji coba dulu dengan pengelompokkan, kemudian diperbaiki secara bertahap. Bukan langsung diterapkan di sekolah-sekolah sasaran.
"K-13 tergesa-gesa, seharusnya diuji coba dulu dengan 'cluster'," kata dia saat dijumpai di Bandara Hang Nadim Batam.
Materi buku K-13 juga tidak tepat dan menyesatkan siswa. Bahkan, kata Hardi, ada materi belajar pemberian nafas buatan yang jika diterapkan justru bisa mengakibatkan kematian.
"Itu fatal, guru olahraga protes," kata dia.
Selain karena penerapannya yang tergesa-gesa, Komite III DPR RI juga menolak pola pendistribusian buku pegangan K-13.
Menurut dia, dengan kondisi geografis Indonesia yang besar, distribusi buku juga sangat dilakukan dengan gegabah sehingga tidak merata.
Meski begitu, Komite III tetap mendukung agar K-13 diteruskan dengan evaluasi dan uji coba bertahap.
"PP-nya sudah ada. Lagi pula, uang pemerintah sudah keluar banyak untuk K-13," kata dia.
Menurut dia, sebenarnya K-13 relatif lebih baik dari kurikulum 2006, karena memuat konten tingkah laku dan tematik integratif.
"Niat baiknya ada," kata dia.
Mengenai pelaksanaan K-13 di sekolah negeri di Batam, ia menyarankan untuk yang sudah menerapkan tiga semester agar dilanjutkan, sesuai dengan ketentuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Jokowi dukung inisiatif Prabowo-Gibran untuk rangkul seluruh komponen
Kamis, 25 April 2024 11:24 Wib
TP PKK Batam ajak masyarakat bangun keluarga berkualitas
Selasa, 23 April 2024 14:46 Wib
Direktur RSUD RAT Pemprov Kepri mundur karena lanjutkan pendidikan
Senin, 22 April 2024 19:36 Wib
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Jumat, 19 April 2024 12:04 Wib
Lanud RSA Natuna siagakan tenaga medis di Bandara RSA dukung layanan mudik Lebaran
Kamis, 4 April 2024 10:29 Wib
Pemprov Kepri gratiskan biaya SPP SMA/SMK/SLB negeri mulai 2025
Senin, 1 April 2024 16:13 Wib
AS tak dukung perang baru Israel dan Hizbullah di Lebanon
Jumat, 29 Maret 2024 10:26 Wib
Dewan sekolah di Kanada gugat Meta dan TikTok
Jumat, 29 Maret 2024 5:20 Wib
Komentar