RS Bhayangkara Batam Tambah Kapasitas Rawat Inap

id rs,bhayangkara,batam,tambah,kapasitas,rawat,inap

RS Bhayangkara Batam Tambah Kapasitas Rawat Inap

Gubernur Kepri dan Kapolda Kepri letakkan batu pertama pembangunan gedung rawat inap RS Bhayangkara Batam tahap dua. (Antara Kepri: Larno)

Pembangunan gedung dua lantai dengan anggaran Rp3 miliar tersebut merupakan hibah dari Pemeintah Provinsi Kepri. Sebelumnya pemprov juga sudah memberi hibah Rp1,5 miliar untuk pembangunan tahap awal
Batam (Antara Kepri) - Polda Kepri menambah ruang rawat inap di RS Bhayangkara Batam, sehingga secara total akan mampu menampung 75 pasien inap.
        
"Saat ini RS Bhayangkara sudah memiliki 25 tempat tidur bagi pasien inap termasuk VIP yang segera kami resmikan. Selanjutnya hari ini kami mulai pembangunan tahap dua untuk kapasitas 50 tempat tidur," kata Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian di Nongsa, Batam, Rabu.
        
Hal tersebut disampaikan Kapolda Kepri usai meletakkan batu pertama pembangunan gedung rawat inap RS Bhayangkara Batam bersama Gubernur Kepri Nurdin Basirun.
        
"Pembangunan gedung dua lantai dengan anggaran Rp3 miliar tersebut merupakan hibah dari Pemeintah Provinsi Kepri. Sebelumnya pemprov juga sudah memberi hibah Rp1,5 miliar untuk pembangunan tahap awal," kata dia.
        
Sam juga mengatakan, akan segera meresmikan fasilitas operasi pada rumah sakit tersebut yang akan dilengkapi dengan perlengkapan canggih.
        
"Harapan kami akan mampu membantu untuk pasien yang harus menjalani operasi. Kami masih akan terus kembangkan rumah sakit ini," kata Sam.
        
Selain itu, kata dia, Pemkot Batam juga memberikan bantuan pembangunan tanggul pada samping rumah sakit sehingga tanahnya tidak lagi longsor saat terkena hujan.
        
"Selain untuk anggota dan keluarga Polri, rumah sakit ini juga melayani masyarakat umum termasuk pemegang kartu BPJS Kesehatan," kata Sam.
        
Keberadaan RS Bhayangkara, kata Sam, selama ini sudah sangat dirasakan manfaatnya mengingat banyak kasus kecelakaan di laut yang mengakibatkan banyak korban meninggal.
        
"Jika rumah sakit ini belum ada, bisa dibayangkan mayat-mayat korban laka laut di sekitar Batam itu harus dibawa ke RS umum berdampingan dengan pasien lain. Tentunya itu membuat tidak nyaman bagi pasien dan keluarga pasien," kata dia.
        
Dengan adanya rumah sakit tersebut, kata dia, seluruh korban kecelakaan yang terjadi di Kepri khususnya dari peristiwa dua kali kapal TKI ilegal tenggelam bisa ditangani dengan baik tanpa mengganggu pelayanan rumah sakit lain.
        
"Rumah sakit ini akan terus dikembangkan, mudah-mudahan akhir tahun nanti bisa dibangun ruangan khusus poliklinik sehingga dapat digunakan oleh dokter untuk praktik bersama," kata Sam.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE