Gubernur Kepri berharap dapat cepat merealisasi APBD untuk pemulihan ekonomi

id Realisasi APBN 2021

Gubernur Kepri berharap dapat cepat merealisasi APBD untuk pemulihan ekonomi

Pedagang keliling di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. (Foto ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad mengharapkan dapat mempercepat realiasi APBD agar mampu menciptakan  multiplier effect di antaranya untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi.

"Kegiatan supervisi, pembinaan, dan monitoring belanja harus segera diakselerasi agar output dan outcome-nya segera dinikmati oleh masyarakat," kata Gubernur Ansar, di Tanjungpinang, Selasa.

Ia menjelaskan, dalam situasi COVID-19 ini, belanja pemerintah menjadi perhatian untuk pergerakan ekonomi di masyarakat, jadi kita memang harus bekerja cepat.

Karena itu, Ansar mendorong jajarannya untuk terus mengejar target-target yang telah ditetapkan. Terutama mempercepat penyerapan anggaran termasuk realisasi penanggulangan COVID-19, perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi di triwulan III 2021.

Sementara itu, Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kepri Teguh Dwi Nugroho menjelaskan
realisasi transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) di Provinsi Kepri semester I 2021 mencapai Rp570 miliar atau 34.48 persen dan realisasi dana desa Rp119 miliar atau 43,2 persen.

Realisasi dana desa tersebut terdiri ataspenyaluran dana desa tahap I dan II (non BLT) sebesar Rp81 miliar, dan untuk bantuan langsung tunai (BLT) desa sebesar Rp31 miliar bagi 25.511 keluarga penerima manfaat (KPM).

"BLT Desa digunakan sebagai jaring pengaman sosial di desa bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 dengan masing- masing KPM mendapat Rp300 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM) yang dibayarkan selama 12 bulan," kata Teguh.

Selanjutnya, untuk penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di semester I 2021 sebesar Rp747,69 miliar untuk 14.289 debitur yang didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 54,69%.

Lalu penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) mencapai Rp7,34 miliar rupiah untuk 2.193 debitur.

Teguh mengatakan APBN begitu kuat untuk menahan kontraksi ekonomi yang lebih dalam akibat tekanan pandemi COVID-19.

APBN diharapkan mampu untuk menahan pelambatan ekonomi, bahkan secara nasional ditargetkan menuju pertumbuhan positif di tahun 2021 yang ditargetkan tumbuh 4,5 persen hingga 5,3 persen.

“Jika dilihat pada akhir triwulan II tahun 2021, belanja APBN Kepri telah menunjukan kinerja yang baik,” ucap Teguh.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE