Omicron terdeteksi di Kepri

id kasus omicron di batam,kasus omicron di karimun, kasus omicron di kepri,tjetjep yudiana,kepala dinas kesehatan batam,did

Omicron terdeteksi di Kepri

Seorang warga Kota Batam Kepulauan Riau menerima suntikan vaksin COVID-19 penguat, beberapa waktu lalu. (ANTARA/ Naim)

Batam (ANTARA) - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau menggencarkan penelusuran penularan virus kepada masyarakat setempat, terkait dengan ditemukannya enam orang warga yang terpapar varian Omicron.

"Kami gencarkan 'tracing'," kata Wakil Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepri Tjetjep Yudiana melalui sambungan telepon di Batam, Kamis.

Sebanyak enam orang warga Kepri dinyatakan terpapar COVID-19 varian Omicron, lima orang di Kota Batam dan seorang di Kabupaten Karimun.

Penelusuran digencarkan dilakukan guna memutus mata rantai penularan COVID-19, utamanya varian Omicron yang penularannya relatif lebih cepat.

Selain menggencarkan tes terhadap kontak erat warga terpapar Omicron, pihaknya juga membatasi kegiatan masyarakat dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

Ia mengatakan warga boleh merayakan Imlek, tapi sebaiknya tetap di rumah untuk menghindari tertular COVID-19.

Tjetjep juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, mengenakan masker, menjaga jarak dan mencudi tangan.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kepri Muhammad Bisri menyatakan sebanyak enam orang warga setempat dinyatakan terpapar COVID-19 varian Omicron, dalam pemeriksaan PCR GTF.

"Jadi istilahnya probable. Tapi untuk kepentingan epidemiologi, tidak kami bedakan. Kami anggap sudah ada varian Omicron transmisi lokal di Batam," kata dia.

Ia meminta warga tidak panik menanggapi terdeteksinya penularan lokal COVID-19 varian Omicron di Kota Batam dan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau.

Bisri menegaskan, penanganan, pengobatan dan cara penghindaran paparan Omicron sama dengan varian yang beredar sebelumnya.

"Masyarakat jangan memusingkan masalah Omicron, sama saja ini, masih COVID-19," kata dia.

Meski begitu, ia menyatakan masyarakat tetap harus waspada, menghindari diri dari risiko penularan.

"Masyarakat agar waspada, resah tidak ada gunanya, khawatir tidak ada gunanya, takut enggak ada gunanya. Yang berguna itu kalau kita waspada, mau menjaga diri hindari risiko penularan, itu baru ada gunanya," kata dia.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE