Pangkalpinang (ANTARA) - Kerusakan lingkungan hutan mangrove dan sungai seluas 197.065 hektare di Kepulauan Babel, dinilau memicu konflik antara buaya dan manusia.
"Kasus konflik buaya dan manusia terus meningkat, karena kerusakan lingkungan," kata Kepala DLHK Provinsi Kepulauan Babel Fery Afriyanto saat diskusi publik konflik buaya dan manusia di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, kondisi kerusakan lingkungan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 2023 mencapai 197.065 hektare tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Kerusakan lingkungan, khususnya tempat habitat buaya di Babel cukup tinggi, karena penambangan bijih timah ilegal," kata dia.
Ia menyatakan, dalam mengurangi kerusakan lingkungan ini, Pemprov Kepulauan Bangka Belitung bersinergi dengan semua pihak seperti Polda, Korem, dunia usaha, dan instansi terkait lainnya melakukan penanaman pohon di lahan-lahan kritis tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DLHK: Kerusakan lingkungan 197.065 hektare di Babel picu konflik buaya
Berita Terkait
Polda Kepri tangkap pelaku penampungan PMI nonprosedural
Sabtu, 27 April 2024 17:18 Wib
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Lebih dari 350 tenaga kesehatan tewas di Jalur Gaza
Selasa, 23 April 2024 12:02 Wib
Lantamal IV/Batam tangkap kurir sabu dan empat PMI ilegal
Senin, 22 April 2024 18:57 Wib
Irak peringatkan bahaya eskalasi militer di tengah konflik
Minggu, 21 April 2024 18:47 Wib
PT Timah Tbk bantu pembangunan sejumlah rumah ibadah di Babel dan Kepri
Minggu, 21 April 2024 11:09 Wib
Australia desak warganya tinggalkan Israel
Jumat, 19 April 2024 19:24 Wib
BPBD Bengkulu: Seorang warga Mukomuko meninggal karena diserang buaya
Senin, 15 April 2024 16:32 Wib
Komentar