NATUNA (ANTARA) -
Begitulah, sejak Kolonel Pnb Dedy Iskandar menjabat sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA), hari Minggu menjadi hari yang paling meriah dan paling ditunggu oleh masyarakat di perbatasan, terlebih lagi bagi emak-emak.
Bagi emak-emak, hari Minggu sangat sakral dan tidak boleh dilewatkan begitu saja, sebab Lanud RSA Natuna mengadakan bazar pangan murah, sebuah program yang digagas oleh Kolonel Dedy Iskandar yang diberi nama Pasar Minggu Ria.
Pada program itu, Lanud RSA Natuna menjual kebutuhan pokok dengan Harga di bawah Harga pasar, dengan rentang harga Rp2000 hingga Rp4000.
Pasar yang digelar dua kali, pada hari Minggu di setiap pekan pertama dan ketiga di dalam Markas Lanud RSA Natuna ini, diakui menjadi program pencipta senyum bahagia emak-emak di perbatasan negara.
Nunung misalnya, emak dua orang anak ini mengaku selalu menantikan pengumuman informasi mengenai Pasar Minggu Ria. Bahkan dirinya kerap memantau dan mencari kabar kapan kegiatan akan dilaksanakan.
Ia mengaku senang dan terbantu dengan program itu, sebab kebutuhan pokok keluarganya seperti beras, tepung, minyak goreng, telur ayam omega tiga, bawang merah, bawang putih, dan sayuran bisa didapat dengan harga murah.
Meski perbedaan harga hanya sekitar Rp2.000 hingga Rp4.000, namun baginya sudah cukup. Sebab dari selisih uang itu bisa ditabung untuk membeli keperluan lainnya.
Tidak hanya itu, di Pasar Minggu Ria dirinya juga mendapatkan barang langka yakni telur omega tiga. Ia bahkan rela datang lebih awal untuk memetakan gerai tempat bahan pangan yang dibutuhkan, agar pada saat kegiatan dimulai, bisa langsung bergerak untuk membeli apa yang menjadi prioritas, salah termasuk telur omega tiga.
Mungkin bagi orang umum telur omega tiga tidak begitu menarik, namun tidak bagi dirinya yang memiliki balita. Segudang manfaat yang dimiliki telur omega tiga menjadi menu wajib untuk disajikan kepada anaknya.
Selain itu, di Pasar Minggu Ria dirinya juga bisa memuaskan dahaga akan berbagai juadah yang dijajakan oleh pelaku usaha menengah, Kecil dan mikro (UMKM) yang enak dan unik.
"Kalau ada telur omega saya tidak perlu memasak menu yang banyak untuk mencukupi kebutuhan gizi anak-anak dan di bazar itu komplit, tidak hanya sembako saya juga bisa menyegarkan diri dengan jajanan," ucap Nunung di Natuna, Seni (1/7/2024).
Ahli gizi Puskesmas Ranai Juliana di Natuna, Senin (1/7/2024), menjelaskan telur ayam omega tiga dihasilkan oleh ayam petelur yang diberi makanan khusus yang mengandung lebih banyak omega tiga.
"Telur memiliki manfaat kesehatan, namun telur omega tiga dianggap lebih sehat karena kandungan omega tiganya yang lebih tinggi," ucap Juliana.
Menurut Kepala Koperasi Lanud RSA Natuna Mayor Pnb Qorie sembako yang dijual di pasar itu disubsidi oleh mereka, hal inilah yang membuat harganya menjadi murah.
Sebagian barang dibeli dari pedagang pasar dan toko di Natuna, dan sebagian lagi dari daerah luar Natuna. Khusus telur omega dibeli di Jakarta.
"Barang yang dijual ada yang kita beli dari dalam (Natuna) ada juga dari daerah luar, untuk bahan pokok yang dijual di subsidi, sedangkan stan atau lapak kita sediakan secara gratis untuk pelaku usaha kecil yang hendak menjual barangnya," ucap Mayor Pnb Qorie di Natuna, Jumat (28/6/2024).
Adapun barang yang dijual pada bazar tersebut berupa sembilan bahan pokok (Sembako) seperti beras, telur omega, tepung, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, sayuran, buah-buahan, kerajinan, makanan, minuman serta pakaian.
Komandan Lanud RSA Natuna Kolonel Pnb Dedy Iskandar mengatakan tujuan program itu adalah untuk membangun kedekatan dengan masyarakat dan guna menciptakan image positif bahwa TNI AU tidak menyeramkan dan peduli dengan masyarakat, serta guna meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk UMKM setempat.
"Sementara sampai saat ini memang saya sendiri yang membawa (telur omega tiga). Dengan kualitas telur yang baik, diharapkan warga bisa mendapatkan hasil positif dari telur itu," ucap Kolonel Pnb Dedy saat dihubungi melalui telepon Jumat (5/7/2024).
Selain Pasar Minggu Ria, Lanud RSA Natuna punya program unik lainnya untuk membangun kedekatan dengan masyarakat di daerah dengan julukan Laut Sakti Rantau Bertuah itu.
Program tersebut yakni pameran alat Utama (Alut) atau peralatan perang TNI Angkatan Udara. Kali ini bukan hanya emak-emak yang mendapatkan kebahagiaan melainkan anaknya juga.
Alut yang kerap dipamerkan antara lain pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Heli H225M Caracal dari Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja, Bogor, dan Oerlikon Skyshield dari Denhanud 477 Kopasgat Natuna.
Wajah-wajah ceria dan takjub kerap terlihat jelas saat pameran digelar, apalagi saat pesawat tempur F-16 Fighting Falcon bermanuver di langit Natuna, bunyi berisik yang dikeluarkan F-16 membuat tubuh masyarakat kaku seperti dibius, hanya mata yang bergerak menyaksikan sambil sesekali mengeluarkan kata "Mantap yau, nandek aku nak foto lah same pilot,".
Belum habis rasa kagum dengan manuver F-16, anak-anak Kembali dibuat tambah terpesona saat F-16 mendarat dan merapat tidak jauh dari mereka.
Teriakan takjub terdengar keras hingga membuat bunyi suara mesin F-16 yang baru mendarat terdengar samar, parahnya, mereka nekat menerobos brigade penjagaan untuk mengambil gambar proses parkir F-16, akibatnya para petugas sedikit kewalahan untuk menertibkan karena hal itu belum diperbolehkan sebab cukup membahayakan
Momen foto diperbolehkan usai F-16 terparkir rapi dengan alut lainnya dan setelah petugas memasang pembatas agar barang berharga milik negara itu tidak mengalami hal-hal yang membahayakan.
Setelah semua alut diberikan pembatas, para pilot berdiri tegak dengan senyum lebar menyambut anak-anak dan semua pengunjung.
Satu persatu pengunjung diperbolehkan masuk untuk berfoto, bahkan para pilot sangat antusias dan mau mengendong anak kecil untuk berfoto.
Aksi saling rebut juga terjadi disini, sama persis seperti di Pasar Minggu Ria, emak-emak bahkan terlihat tidak mau kalah dengan anak-anak dalam mengabdikan momen langka itu.
Meski demikian proses pameran tetap berjalan lancar dan tertib sebab ramai petugas yang disiapkan untuk menjaga ketertiban.
"Saya kemarin tak sempat berfoto, terlalu ramai, padahal ingin kali saya foto sama pilotnya. Mudah-mudahan nanti ada lagi," ucap warga Natuna Laila di Natuna Selasa (1/7/2024).
Dan, begitulah. Minggu tak lagi sepi Natuna, melainkan penuh riuh semangat para emak-emak di perbatasan
Komentar