Dua Kandidat Dirut BUP Ikuti Uji Kelayakan

Karimun (ANTARA Kepri) - Dua kandidat Direktur Utama Badan Usaha Kepelabuhanan (BUP) Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa, mengikuti uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan tim penguji dari pemerintah kabupaten.

Kepala Bagian Humas Sekretariat Kabupaten Karimun Muhammad Yosli di Tanjung Balai Karimun, Selasa, mengatakan dua kandidat yang mengikuti uji kepatutan dan kelayakan itu masing-masing Dirut BUP yang lama Firdaus Hamzah dan Indrawan Susanto yang kini menjabat Direktur Operasional PT Widi Jasa.

Kedua kandidat diuji oleh tim penguji yang terdiri atas Sekretaris Daerah Anwar Hasyim, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Arnadi Supaat, Kepala Dinas Perhubungan Karimun Cendra Nawazir serta anggota Badan Pengawas BUP.

"Kedua kandidat diuji kemampuannya untuk memimpin BUP selaku badan usaha kepelabuhanan milik daerah," kata Yosli.

Dalam uji kepatutan dan kelayakan itu, kata dia, kedua kandidat diminta untuk memaparkan program serta visi dan misinya dalam memajukan BUP serta kemampuannya meningkatkan potensi pendapatan asli daerah dari sektor kepelabuhanan.

"Pada prinsipnya calon Dirut BUP itu harus memiliki kompetensi dan pengalaman, tidak hanya mampu mengelola unit usaha yang telah ada, tetapi juga mampu menggali potensi usaha baru," kata dia.

Hasil uji kepatutan dan kelayakan itu  selanjutnya akan diserahkan ke DPRD Karimun.

"Secepatnya hasil uji kepatutan dan kelayakan itu diserahkan ke DPRD. Mekanisme selanjutnya tetap diserahkan ke dewan," katanya.

BUP merupakan salah satu BUMD milik Pemkab Karimun yang berdiri sejak 2009 dengan Firdaus Hamzah sebagai direktur utama  yang pertama.

Beberapa unit usaha yang dikelola BUP di antaranya Pelabuhan Kargo dan Roro Parit Rempak di Kecamatan Meral, Pelabuhan Boom Panjang di Tanjung Balai Karimun serta sejumlah pelabuhan antarpulau di beberapa kecamatan.

BUP juga mengelola pelabuhan domestik dan internasional Tanjung Balai Karimun yang dikerjasamakan dengan PT Pelindo I Cabang Tanjung Balai Karimun.

Selain itu, BUP mengelola pelabuhan labuh jangkar atau ship to ship (STS) transfer di perairan Pulau Karimun Besar yang juga dikerjasamakan dengan PT Pelindo I.

Pada 2011 BUP sukses menyetor PAD dari pengelolaan pelabuhan STS sebesar Rp4 miliar, meningkat dibanding 2009 yang hanya Rp1 miliar. (KR-RDT/E005)

Editor: Eddy K Sinoel