Batam (Antara Kepri) - Kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar pada sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Batam, Kepulauan Riau, sejak sekitar satu bulan terakhir belum teratasi.
Pada Sabtu siang, antrean panjang kendaraan yang didominasi truk dan bus terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Taman Kurnia Djaya Alam (KDA) Batam Centre, SPBU komplek Pemerintah Batam, SPBU Kapital Raya yang kesemuanya terletak di kawasan Batam Centre, serta SPBU Pelita, Lubuk Baja.
"Sejak pagi antrean panjang. Kami harus menunggu hingga sekitar hampir satu jam agar bisa mendapatkan solar," kata seorang supir truk tanah, Rusli di SPBU kompleks Pemerintah Kota Batam.
Ia mengatakan, kondisi tersebut berpengaruh pada pekerjaan yang dijalaninya karena membutuhkan waktu lama hanya untuk mengantre solar.
Warga Batam Centre yang melintas sekitar SPBU tersebut mengeluhkan kemacetan akibat antrean kendaraan saat ingin mengisi solar.
"Jalannya jadi macet parah karena sebagian digunakan untuk antre puluhan mobil. Sementara ada juga pengerjaan perbaikan jalan," kata Roni.
Kemacetan lebih parah terjadi di Trowongan Pelita hingga SPBU yang berjarak sekitar 500 meter.
Kendaraan mulai tersendat saat hendak masuk terowongan yang menghubungkan Batam Centre dengan Nagoya tersebut.
Meski macet parah, tidak nampak petugas kepolisian ataupun petugas SPBU mengatur lalulintas.
Pengendara yang kesal sering kali membunyikan klakson berkali-kali.
Warga Tiban, Tika juga mengatakna sering terjadi antrean pada dua SPBU kawasan tersebut sejak beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Batam Amsakar Achmad, sebelumnya mengakui terjadi antrean pembeli solar di sejumlah SPBU akibat kelangkaan stok.
Pemerintah daerah masih menyelidiki penyebab kelangkaan solar, apakah akibat kekurangan pasokan dari Pertamina atau oleh penyelewengan.
Pemerintah juga terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan pasokan sesuai dengan kebutuhan untuk menghindari kelangkaan bahan bakar, khususnya solar.
Polresta Barelang, beberapa hari terakhir melakukan razia terhadap mobil diduga menyelewengkan solar.
Sebuah mobil yang tankinya sudah dimodifikasi sehingga mampu memuat lebih banyak solar yang diduga untuk ditampung dan dijual ke industri diamankan dalam razia polisi. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Bapenda Kepri kenalkan Fuel Card Plus untuk pengguna Pertalite dan Solar
Jumat, 3 Mei 2024 6:49 Wib
Bandara Sam Ratulangi belum aman untuk pesawat beroperasi
Kamis, 2 Mei 2024 20:21 Wib
Bapenda Kepri hadirkan Fuel Card Plus upaya tingkatkan PBB-KB
Kamis, 2 Mei 2024 18:16 Wib
Imigrasi Batam pasang 15 autogate
Kamis, 2 Mei 2024 16:25 Wib
KPU Kepri sebut jumlah pemilih di Pilkada 2024 dibatasi 600 orang per TPS
Kamis, 2 Mei 2024 12:52 Wib
Pemkot Batam komitmen implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 12:44 Wib
Balai POM Kota Batam telusuri produk kosmetik ilegal di Batam
Rabu, 1 Mei 2024 18:02 Wib
671 personel gabungan kawal aksi damai Hari Buruh di Kota Batam
Rabu, 1 Mei 2024 15:39 Wib
Komentar