Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam fokus kembali pada pengembangan kawasan industri khusus alat berat dan galangan kapal untuk memenangkan persaingan dengan kawasan sejenis di Asia Pasifik.
"Kami dalam proses memfokuskan diri untuk industri alat berat, galangan kapal dan bisnis yang mempunyai nilai tambah," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu BP Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Senin.
Sesuai dengan arahan Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, maka Batam harus fokus pada pengembangan kawasan industri khusus, agar bisa memenangkan persaingan dengan Malaysia, Thailand dan negara tetangga lain.
Menurut Djoko, arahan Menteri Koordinator sebenarnya sesuai dengan "road map" yang dimiliki BP Batam. Namun, sampai saat ini belum tercapai.
"Masih dalam perjalanan ke sana," kata dia.
Ia mengakui di Batam masih banyak perusahaan elektronik yang beroperasi dan tidak sesuai dengan arahan Menteri Perekonomian. Namun BP tidak bisa membatasinya.
BP juga tidak akan membatasi perusahaan elektronik baru yang hendak dibuka atau melebarkan sayap di Batam.
"Kami tidak bisa membatasi, karena itu pasar. Pasar yang tentukan, nanti kalau kami fokus ke salah satu industri, maka yang lain akan menyingkir dengan sendirinya," kata dia.
Sementara itu, untuk mengembangkan industri galangan kapal dan industri alat berat, ia mengatakan BP masih terkendala keterbatasan lahan di Batam.
Ia berharap alokasi lahan di Pulau Rempang dan Galang segera terbit sehingga bisa digunakan untuk pengembangan kawasan industri.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan pembangunan Batam salah arah, dari yang seharusnya kota industri menjadi kota konsumsi.
"Dari sektor konsumsi terlihat sekali pergerakan luar biasa. Batam dibuat bukan untuk menjadi kota konsumsi, tapi industri," kata Menteri.
Menurut Menteri selain mengembalikan arah Batam menjadi pusat industri. Badan Pengusahaan Batam dan pemerintah daerah juga harus memikirkan jenis produksi yang tepat dan kompetitif.
Ia mengatakan berdasarkan karakteristik Batam, maka industri yang cocok untuk dikembangkan adalah galangan kapal dan industri alat berat.
"Galangan kapal harus dikembangkan habis-habisan. Jangan industri konsumsi seperti elektronik. Itu bisa di mana saja," kata dia.
Jika Batam ingin memiliki nilai kompetisi yang baik, maka harus memilih sektor industri yang khas dan kompetitif.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Polda Kepri tangkap pelaku penampungan PMI nonprosedural
Sabtu, 27 April 2024 17:18 Wib
Pemkot Batam imbau warga untuk waspada DBD dengan gerakan PSN
Sabtu, 27 April 2024 16:16 Wib
Imigrasi Batam catat PNBP capai Rp17,7 miliar sampai Maret
Sabtu, 27 April 2024 7:16 Wib
Imigrasi Batam terbitkan 27.820 paspor pada triwulan I 2024
Sabtu, 27 April 2024 6:41 Wib
Pemkot Batam tunjuk 11 SPBU dukung penerapan Fuel Card 5.0 untuk Pertalite
Jumat, 26 April 2024 16:31 Wib
Pemkot Batam mulai buka pendaftaran Fuel Card untuk BBM Pertalite
Jumat, 26 April 2024 15:15 Wib
JCH Embarkasi Batam berangkat gunakan Saudi Airlines
Kamis, 25 April 2024 19:23 Wib
Kemenag minta PPIH beri layanan prioritas pada calon haji lansia
Kamis, 25 April 2024 16:57 Wib
Komentar