Pengamat: Sistem Rekrutmen Kandidat Cegah Politik Transaksional

id Pengamat,Sistem,Rekrutmen,Kandidat,Politik,Transaksional,stisipol,tanjungpinang,zamzami

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Sistem rekrutmen bakal calon kepala daerah yang dilakukan partai politik dapat mencegah terjadinya politik transaksional, kata pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji, Zamzami A Karim.

"Kalau dulu, hampir semua pimpinan partai cenderung dominan dalam menentukan figur yang diusung sebagai bakal calon kepala daerah sehingga mereka dapat memanfaatkan itu untuk mendapatkan uang, tetapi sekarang sejumlah partai lebih mementingkan memenangi pilkada," ujarnya di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis.

Dia menjelaskan 5-10 tahun lalu ketua partai merasa memiliki kekuasaan sehingga mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Di tengah jalan, sebelum ditetapkan KPU sebagai calon kepala daerah, mereka mengundurkan diri setelah terjadi kesepakatan politik dengan figur internal atau eksternal partai yang ingin mencalonkan diri.

Kesepakatan itu, menurut dia melahirkan keuntungan bagi ketua partai yang mengundurkan diri tersebut. Keuntungan yang didapat bisa berupa uang.

"Ini namanya politik dagang sapi," katanya.

Zamzami menjelaskan ketua partai tidak salah bila mencalonkan diri sebagai kepala daerah bila memiliki elektabilitas dan kemampuan untuk mendapatkan suara yang banyak. Permasalahan yang terjadi selama 10 tahun terakhir, beberapa ketua partai memaksakan diri mencalonkan diri sebagai kepala daerah, dan akhirnya kalah.

"Yang mengalami kerugian jangka panjang adalah partai," ujarnya.

Menurut dia, kondisi perpolitikan menjelang pilkada tahun ini berbeda. Partai politik semakin cerdas dalam menetapkan figur yang diusung pada pilkada, seperti yang terlihat di Kepri.

Sejumlah partai di Kepri tidak memaksakan diri mengusung kader internal sebagai calon kepala daerah. Partai itu lebih realistis mengusung kader dari eksternal partai, tanpa melakukan politik dagang sapi.

"Pilkada Kepri 2015 sudah semakin dekat, figur-figur yang bertarung juga mulai kelihatan seperti HM Sani dan Soerya Respationo," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE