Komisi X: Kisruh PSSI Ganggu Stabilitas Nasional

id Komisi,dpr,Kisruh,PSSI,Ganggu,Stabilitas,Nasional

Benahi PSSI, tapi tidak diintervensi. Dampak ke daerah ada materi dan moril. Karena bagi masyarakat daerah ada rasa bangga kepada klubnya
Batam (Antara Kepri) - Ketua Komisi X DPR RI Teuku Riefky Harsya mengkhawatirkan kisruh yang terjadi di PSSI mengganggu stabilitas nasional, menyusul beberapa unjuk rasa yang dilakukan pencinta sepak bola di sejumlah daerah di Tanah Air.

"Saya khawatir mengganggu stabilitas nasional. Akibat Persipura tidak bisa main di AFC, ada demonstrasi di Jayapura, demo merembet ke mana-mana," kata Riefky di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.

Selain itu, ia juga mendapat laporan bahwa beberapa klub sepak bola di Aceh juga menyatakan akan mengikuti liga di Malaysia.

"Sudah ada semangat mengganggu nasionalisme," ucap dia.

Ia menilai kisruh PSSI sudah menyinggung rasa kedaerahan. Apalagi bagi pecinta sepak bola di daerah, kebesaran klub sepak bola adalah harga diri.

Bila harga diri klub dikebiri pemerintah akibat intervensi PSSI, maka itu bisa menyinggung perasaan masyarakat, tukasnya.

Karenanya Komisi X terus mendesak pemerintah berbesar hati mencabut SK Menpora, demi stabilitas nasional.

"Benahi PSSI, tapi tidak diintervensi. Dampak ke daerah ada materi dan moril. Karena bagi masyarakat daerah ada rasa bangga kepada klubnya," tuturnya.

Jika memang pemerintah menilai ada yang tidak beres dalam tubuh PSSI, maka benahi pejabatnya, bukan lembaganya, seperti yang dilakukan FBI tehadap FIFA.

Mengenai sanksi FIFA, ia mengatakan Komisi X sudah memprediksi itu akan terjadi sejak enam bulan yang lalu. Saat pertama kali pemerintah mengintervensi PSSI.

"Komisi X sudah berulang kali memperingatkan Menpora. Tidak perlu tebakan, karena sanksinya sudah jelas," ujarnya.

Komisi X akan mengadakan rapat kerja dengan Menteri Olahraga pada pekan depan.

Riefky berharap Menpora Imam Nahrowi dapat memenuhi undangan rapat bersama, setelah dua kali mangkir.

"Ada beberapa agenda, pertama masalah PSSI, audit BPK dan pagu anggaran untuk 2016," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE