Disdik Kepri: Sarana Prasarana SMA Pesisir Memprihatinkan

id Disdik,Sarana,Prasarana,SMA,kepri,Pesisir,Memprihatinkan

Disdik Kepri: Sarana Prasarana SMA Pesisir Memprihatinkan

Guru di SMA Negeri 1 Desa Mantang Besar, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan saat pulang ke Tanjungpinang di dermaga Mantang. Tenaga pendidik di SMA Mantang masih berstatus pegawai tidak tetap. (antarakepri.com/Aji Anugraha)

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kami masih terdapat sejumlah SMA Negeri yang perlu dibantu sarana dan prasarananya, seperti Numbing, Kelong, Mantang, dan sejumlah pulau-pulau lainnya
Bintan (Antara Kepri) - Sarana dan prasarana Sekolah Menengah Atas di sejumlah pesisir Provinsi Kepulauan Riau masih minim, kata Kepala Seleksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas (SMA) Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Irwan Panggabean.

"Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kami masih terdapat sejumlah SMA Negeri yang perlu dibantu sarana dan prasarananya, seperti Numbing, Kelong, Mantang, dan sejumlah pulau-pulau lainnya," tambahnya, di Bintan, Rabu.

Salah satu sekolah yang masih membutuhkan kelengkapan sarana dan prasarana yakni, SMA Negeri 1 Desa Mantang Besar, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan.

Dari pantauan Antara, SMA ini belum memiliki Ruang Kelas Belajar (RKB), laboratorium, perpustakaan yang mencukupi, terlebih pemerintah belum sepenuhnya mengoperasikan tenaga listrik di pulau itu.

Kepala SMA Negeri 1 Desa Mantang Besar, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan, Suhadi mengatakan, saat ini sekolah yang dipimpinnya memiliki 3 RKB, 111 peserta didik dan 17 tenaga didik, dengan status guru tidak tetap.

“Siswa kami dari Pulau Dundun, Pulau Sirai, dan Pulau Mantang. Kami sangat membutuhkan penambahan RKB, Laboratorium IPA, labor komputer, dan dukungan tenaga listrik,” katanya.

Diketahui, Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau tengah membantu SMA Negeri 1 Mantang Besar satu RKB.

Terkait permasalahan minimnya dukungan tenaga listrik. Asmar, warga setempat mengaku SMA Negeri 1 Mantang Besar, Kabupaten Bintan masih menggunakan genset.

Asmar mengutarakan, sudah hampir setahun pengajuan untuk ketersediaan listrik di Desa Mantang belum terealisasi, meskipun sudah pernah dibahas saat Musrenbang.

“Disini kalau lampu hidupnya pukul 17.00 WIB sampai 07.00 WIB, kalau sekolah masih menggunakan genset, kami berharap pemerintah dapat segera menyediakan listrik 24 jam,” katanya.

Menanggapi gal tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Kepri berupaya untuk membantu sarana dan prasarana yang belum tersedia di sejumlah pulau pesisir Kepri.

“Kita akan memonitoring sehingga sekolah.sekolah mana yang ada di pulau-pulau terdepan juga merasakan hal yang sama dengan di kota, agar dihindari terjadinya ketimpangan peserta didik,” kata Kepala Seleksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas (SMA) Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Irwan Panggabean.

Irwan mengutarakan, Dinas Pendidikan Provinsi Kepri berupaya untuk pemerataan pembangunan SMA Negeri di Kepulauan Riau dapat terealisasi sesuai amanah UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. 

Dalam UU itu, Kewenangan pendidikan SMA dan SMK saat ini berada di Dinas Pendidikan Provinsi Kepri.

“Kami terus berupaya untuk membuktikan dari implementasi UU ini, bahwa Provinsi mampu mengelola SMA dan SMK untuk lebih baik. Jadi butuh dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Kepri maupun pusat,” katanya.

Diketahui Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tengah membangun Unit Sekolah Baru (USB) tahun anggaran 2017.

Pembangunan USB tersebut diantaranya SMA 18, 19, 21, 22 di Pulau Pecung, Kecamatan Belakang Padang Kota Batam, dan di Karimun saat ini tengah pematangan lahan, di Kecamatan Tebing.

“Tahun depan gubernur menginginkan program membangun 9 USB dapat terselenggara,” ujarnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE