Setahun RSBP tangani 400 pasien penyakit jantung

id RSBP Batam,pasien penyakit jantung

Setahun RSBP tangani 400 pasien penyakit jantung

Beberapa pasien di RSBP sedang mengantri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.(Antaranews Kepri/Messa Haris)

30 sampai 40 persen akan meninggal karena serangan jantung, karena yang namanya proses penyumbatan itu tinggal nunggu waktu setelah itu dia akan mampet
Batam (Antaranews Kepri) - Dalam setahun Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam menangani sekitar 400 pasien yang mengalami penyakit jantung di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. 

Direktur RSOB-BP Batam Sigit Riyarto di Batam, Selasa, mengatakan, dalam sehari RSBP menangani sekitar dua pasien yang mengalami gangguan jantung. 

"Sebelum memiliki 'cath lab' semua pasien jantung dirujuk ke Jakarta tapi sekarang sudah bisa kita tangani, tapi setelah ada cath lab," katanya. 

Sigit menambahkan rata-rata pasien jantung yang datang ke RSBP apabila tidak sgera ditangani akan berakibat fatal. Karena, kata Sigit, rata-rata pasien sudah mengalami penyumbatan pembuluh darah yang mengancam nyawanya. 

"30 sampai 40 persen akan meninggal karena serangan jantung, karena yang namanya proses penyumbatan itu tinggal nunggu waktu setelah itu dia akan mampet," ujanrya.

Menurut Sigit dengan adanya cath lab pasien penyakit jantung dapat segera ditangani dengan cepat dan tidak perlu dilakukan bedah jantung. 

Dengan alat tersebut dokter spesialis jantung, kata Sigit, hanya memasukan selang kecil dan lunak atau yang biasa disebut kateter melalui paha pasien langsung menuju pembuluh darah di jantung.

"Dengan alat ini bisa langsung ditangani dibersihkan lemak-lemaknya dan dipasangkan ring atau cincin dengan begitu tidak ada lagi penyumbatan," ujarnya. 

Sigit mengatakan dalam sehari pasien yang memeriksakan jantung ke RSBP ada sekitar 60 orang. Saat ini pihaknya memiliki sekitar 40 tenaga dokter dan dari jumlah tersbeut 17 diantaranya merupakan dokter spesialis. 

"Kita saat ini masih memerlukan tambahan dokter spesialis jantung karena sekarang kita hanya memiliki satu spesialis jantung yaitu dokter Afdhalun," katanya.

Pihaknya lanjut Sigit sedang melakukan kerjasama dengan RS Harapan Kita agar para tenaga medis di RSBP dapat menangani pasien jantung dengan baik. "Kita ingin mengirim dokter dan perawat untuk didik di sana, selain itu mereka juga akan membina kita secara managerial," katanya.  

Menurut Sigit nantinya tim medis dari Harapan Kita akan membina para tenaga medis RSBP bagaimana melayani pasien jantung yang baik, menghitung biaya dan dan lainnya. Dengan begitu RSBP bisa menjadi rujukan utama masyarakat di regional sumatera. 

"Sehingga nantinya orang Kepri, Jambi, Bengkulu, Pekanbaru dan Tanjungpinang tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta lagi karen orang sini juga dilatih sana," katanya.(Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE