Gubernur Kepri resmikan pembangunan jalan industri Karimun

id Gubernur Kepri Nurdin Basirun,pembangunan jalan industri karimun,FTZ Karimun,kawasan perdagangan bebas karimun

Gubernur Kepri resmikan pembangunan jalan industri Karimun

Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Ketua BP KPBPB Karimun Cendra Nawazir (kanan) dan Asisten III Setkab Karimun Hurnaini (kiri) meresmikan pembangunan peresmian jalan industri di Parit Rempak, Minggu (18/3). (Antaranews Kepri/Rusdianto)

Kemana-mana, saya selalu berupaya menjual investasi di Kepri. Untuk menarik investor tidak gampang, ibarat berdagang kita harus bisa meyakinkan investor bahwa setiap kabupaten kota memiliki potensi masing-masing
Karimun (Antaranews Kepri) - Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun meresmikan pembangunan jalan industri mendukung pengembangan investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) atau Free Trade Zone (FTZ) Karimun.

"Pembangunan infrastruktur seperti jalan masih menjadi prioritas. Kita berharap pertumbuhan investasi di FTZ Karimun kembali bergairah," kata dia di sela-sela peresmian pembangunan jalan industri di Parit Rempak, Kecamatan Meral, Minggu.

Nurdin mengatakan, pertumbuhan investasi di FTZ Karimun sempat menjadi primadona dengan kehadiran sejumlah perusahaan asing, salah satunya PT Saipem Indonesia Karimun Branch (SIKB) yang sejak 2017 mengurangi tenaga kerja.

Namun, kata gubernur, belakangan ini pertumbuhan investasi di Karimun maupun Provinsi Kepri merosot akibat pengaruh perekonomian global. Dia mengatakan banyak investor di Kepri yang pindah ke negara lain, seperti Vietnam dan Malaysia.

Baca juga: Gubernur akui perekonomian kepri anjlok

"Inilah yang kita pikirkan bersama. Kemana-mana, saya selalu berupaya menjual investasi di Kepri. Untuk menarik investor tidak gampang, ibarat berdagang kita harus bisa meyakinkan investor bahwa setiap kabupaten kota memiliki potensi masing-masing, " kata dia.

Dia berharap dengan pembangunan jalan industri berpengaruh positif bagi pertumbuhan investasi di FTZ Karimun.

Tahun ini, kata dia, Pemprov Kepri tetap fokus pada pembangunan infrastruktur yang menjadi skala prioritas, dan hal ini sesuai dengan pesan Presiden Joko Widodo.

Di Karimun, kata dia, ada tiga prioritas pembangunan infrastruktur, antara lain kelanjutan pembangunan jalan di Coastal Area Tanjung Balai Karimun, konektivitas atau penghubungan pulau-pulau dan pembangunan pelabuhan.

"Dewan Kawasan Kepri mendapat dana dari APBN yang cukup besar, ini akan kita gunakan untuk pembangunan infrastruktur," kata dia.

Pada kesempatan itu, dia juga sempat melontarkan wacana akan membangun pelabuhan di kawasan Parit Rempak, sehingga aktivitas perdagangan antarpulau, termasuk dari kabupaten tetangga, yaitu Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

"Di Meranti dan Bengkalis beberapa potensi seperti perikanan sudah cukup bagus. Karimun punya lokasi dan posisi yang strategis, ini peluang bagi kita," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengusahaan FTZ Karimun Cendra Nawazir mengatakan, jalan industri yang diresmikan pembangunannya tersebut diharapkan dapat menarik investor untuk membuka usahanya pada lahan yang dialokasikan untuk industri.

"Jalan ini dibangun dengan dana APBN, masih dalam tahap penimbunan, dan pengerasan," kata Cendra.

Jalan yang dibangun tersebut memiliki panjang sekitar 700 meter yang menghubungkan kawasan industri Parit Rempak menuju Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Dari panjang 700 itu, sepanjang 500 meter telah dilakukan penimbunan.

Anggaran pembangunan jalan tersebut sekitar Rp24,1 miliar yang dikerjakan dalam 180 hari dengan kontraktor pelaksana PT Sejati Karimun dengan konsultan pengawas CV Bergin Dwi Dimensi.

Editor: Evy R Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE