KPPU tindak pelaku usaha anti persaingan sehat

id usaha anti persaingan sehat,kppu ri

KPPU tindak pelaku usaha anti persaingan sehat

Wakil Ketua KPPU RI, Ukay Karyadi. (Antaranews Kepri/Pradanna Putra)

KPPU kata Ukay melakukan identifikasi simpul-simpul distribusi yang memiliki potensi tinggi untuk digunakan sebagai sarana persaingan usaha tidak sehat.
Batam (Antaranews Kepri) - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI akan menindak tegas para pelaku usaha yang anti persaingan sehat, terutama pada sektor pangan karena dapat merugikan masyarakat.

"Dalam melakukan pengawasan, KPPU bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Satgas Pangan, Kementerian dan Lembaga terkait pangan serta akademisi," kata Wakil Ketua KPPU RI, Ukay Karyadi, di Batam, Jumat.

Ukay mengatakan pengawasan dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan pemetaan skema distribusi seluruh komoditas barang penting dan strategis.

KPPU kata Ukay melakukan identifikasi simpul-simpul distribusi yang memiliki potensi tinggi untuk digunakan sebagai sarana persaingan usaha tidak sehat.

"KPPU juga mengidentifikasi pelaku usaha yang menguasai pasar dan berpotensi menyalahgunakan posisi strategisnya untuk melakukan persaingan usaha tidak sehat," kata Ukay.

Ukay menambahkan apabila ditemukan perilaku anti persaingan dalam jalur distribusi komoditas strategis, pihaknya akan langsung melakukan tindakan penegakan hukum.

"Komoditas pangan yang menjadi fokus pengawasan KPPU yaitu beras, daging sapi, daging ayam, telur, gula, bawang merah, bawang putih, garam, cabai dan tepung terigu," kata dia.

Ia menambahkan saat ini kenaikan harga yang terjadi disebabkan tidak seimbangnya antara suplai dan permintaan di pasar.

"Kami memantau kenaikan harga-harga ini masih dalam aspek ekonomi karena jalur distribusinya cukup panjang," kata Wakil Ketua KPPU RI.

KPPU lanjut Ukat akan menindak tegas apabila ada prilaku perusahaan atau pengusaha yang mencoba memainkan harga. Seperti kartel atau menyalahgunakan porsi dominan mereka. .

"Tapi selama ini kami belum ada indikasi melihat ke sana, harga-harga ini naik karena ada momentum puasa dan lebaran," papar Ukay.

Sementara itu Kepala KPPU kantor perwakilan daerah Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, Akhmad Muhari mengatakan dari hasil pentauan pihaknya daging sapi di wilayah tersebut tercukupi hingga lebaran idul fitri 1439 Hijriah.

"Daging sapi tetap tersedia di pasar," jelas Ketua Akhmad Muhari.(Antara)

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE