BP Batam pantau pemilik perusahaan yang nakal

id Bp batam,Sektor industri

BP Batam pantau pemilik perusahaan yang nakal

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo (Antaranews Kepri/Pradanna Putra)

Dalam mendatangkan investor kata Lukita, Kota Batam harus bersaing dengan kawasan dan kota-kota industri lainnya di negara tetangga salah satunya Vietnam.
Batam (Antaranews Kepri) - Badan Pengusahaan (BP) Batam akan membangun komunikasi dengan kawasan industri untuk memantau pemilik perusahaan yang nakal seperti kasus PT Hantong Precision Manufacturing.

"Ini kita lakukan agar dapat membangun suatu mekanisme monitoring guna mencegah hal tersebut (pemilik perusahaan kabur)," kata Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, di Batam, Selasa.

Lukita mengatakan agar para karyawan perusahaan yang nakal dapat terbayarkan hak-haknya dengan meminta jaminan, sangat sulit dilakukan.

Dalam mendatangkan investor kata Lukita, Kota Batam harus bersaing dengan kawasan dan kota-kota industri lainnya di negara tetangga salah satunya Vietnam.

"Saya kira upaya dengan meminta jaminan itu sulit karena kita ini bersaing dengan kawasan-kawasan yang lain," kata Lukita.

Lukita menambahkan apabila saat investor hendak menanamkan modal dan diminta uang jaminan, diperkirakan tidak akan mau berinvestasi di Kota Batam.

"Jadi yang saya siapkan agar hal ini (pemilik perusahaan kabur) tidak terulang adalah dengan bekerja sama dengan kawasan industri," kata dia.

Ia berharap kriteria tertentu bisa diterapkan kawasan industri saat investor sudah mengisi tenant di areanya. Dengan begitu kata Lukita dapat mencengah kaburnya pemilik perusahaan.

"Misalnya si tenant sudah tidak membayar uang sewa sejak Desember tapi masih beropersi, ini sudah menjadi indikator bahwa tenant ini ada sesuatu," ucapnya.

Kejadian di PT Hantong Precision Manufacturing tambah Lukita bukan dikarenakan tidak adanya kegiatan produksi dan ekonomi. Tapi lebih disebabkan tidak adanya niat baik dari pemilik perusahaan tersebut.

Sementara itu Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Provinsi Kepri, OK Simatupang mengatakan kaburnya pemilik PT Hantong Precision Manufacturing bukan dikarenakan upah minimum sektoral (UMS).

"Tapi ini karena pemiliknya nakal dan lari, itu kasusnya," ucap OK.(Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE