Batam (ANTARA) - Penurunan nilai dolar Singapura mengancam perekonomian di Kota Batam Kepulauan Riau, yang bergantung pada ekspor barang ke negara tersebut.
"Setiap penurunan dolar Singapura itu bisa mengancam ekspor Batam ke Singapura," kata Ketua Apindo Batam, Rafki Rasyid di Batam, Senin.
Ia mengatakan penurunan dolar Singapura akan menyebabkan barang yang dikirim dari Batam akan semakin mahal ketika dikonversi ke dolar Singapura.
Dan apabila ekspor dari Batam menurun maka pertumbuhan ekonomi juga terancam mengalami perlambatan.
"Hal ini akan semakin parah dengan adanya ancaman virus Corona yang menekan permintaan dari China dan ancaman perlambatan ekonomi Singapura itu sendiri," kata dia.
Menurut Rafki, kondisi ekonomi global saat ini mengalami ancaman yang akan berdampak buruk terhadap perekonomian Batam.
"Saya sarankan pemerintah daerah dan BP Batam harus mengambil langkah-langkah antisipasi jika ancaman global ini menjadi kenyataan," kata dia.
Pemerintah harus memberikan stimulus fiskal dan non fiskal untuk menjaga aktivitas ekonomi di Batam tetap bergairah.
Selain itu, proyek-proyek yang didanai APBD harus direalisasikan di awal tahun untuk mengantisipasi ancaman perlambatan ekonomi yang terjadi.
Berita Terkait
Pemkot Batam tunjuk 11 SPBU dukung penerapan Fuel Card 5.0 untuk Pertalite
Jumat, 26 April 2024 16:31 Wib
Pemkot Batam mulai buka pendaftaran Fuel Card untuk BBM Pertalite
Jumat, 26 April 2024 15:15 Wib
JCH Embarkasi Batam berangkat gunakan Saudi Airlines
Kamis, 25 April 2024 19:23 Wib
Kemenag minta PPIH beri layanan prioritas pada calon haji lansia
Kamis, 25 April 2024 16:57 Wib
Kemenag Kepri layani sebanyak 9.130 calon haji di Asrama Haji Batam
Kamis, 25 April 2024 16:40 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Realisasi penerimaan Bea dan Cukai Batam Kepri capai Rp98,42 miliar
Rabu, 24 April 2024 12:55 Wib
Akademisi : Peran pariwisata pada ekonomi Kepri masih kurang dominan
Rabu, 24 April 2024 8:14 Wib
Komentar