Amsterdam (ANTARA) - Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyebutkan pihaknya sedang mengambil sejumlah upaya mempercepat pengembangan vaksin dan pengobatan untuk memerangi virus corona baru, yang menelan lebih dari 400 korban jiwa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus seperti flu tersebut sebagai darurat global. Para ahli pun menyebutkan masih menjadi misteri terkait virus corona, seperti jumlah korban meninggal dan cara penularan.
"EMA siap mendukung pengembangan obat-obatan dengan seluruh perangkat regulasi yang ada guna meningkatkan sekaligus mempercepat pengembangan langkah efektif untuk melawan dan mencegah penyebaran virus ini," kata badan tersebut.
Pihaknya menuturkan sedang mencari antivirus atau vaksin potensial untuk menyembuhkan atau mencegah wabah virus tersebut. Pihaknya juga sedang menganalisis semua informasi yang ada terkait penemuan berbagai obat dari para pengembang.
Produsen farmasi Inggris GlaxoSmithKline (GSK) mengatakan sedang bekerja sama dengan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Wabah (CEPI) sebagai upaya mengembangkan sebuah vaksin.
"EMA menggiatkan rencananya untuk menghadapi ancaman kesehatan yang ada," kata Direktur Eksekutif EMA Guido Rasi, menambahkan bahwa badan tersebut akan memberikan imbauan ilmiah jalur cepat dan umpan balik dari setiap pengembangan obat yang diusulkan.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Polda Riau berhasil amankan sebanyak 107 kg sabu-sabu dan ribuan pil ekstasi
Jumat, 5 April 2024 17:03 Wib
Indonesia kirim peralatan medis dan obat-obatan untuk Palestina, Sudan
Rabu, 3 April 2024 13:13 Wib
Perusahaan manufaktur Tiongkok rencana kembangkan usaha di Batam
Kamis, 28 Maret 2024 12:58 Wib
Wapres sebut Kepri jadi pionir pengembangan ekosistem rantai nilai halal
Jumat, 15 Maret 2024 16:13 Wib
KPK panggil Sekda Bandung Ema Sumarna
Kamis, 14 Maret 2024 13:35 Wib
DKPP Bintan suntik vaksin PMK ke ratusan ekor sapi
Senin, 11 Maret 2024 7:47 Wib
Pemkab Natuna tetapkan DBD sebagai KLB
Sabtu, 9 Maret 2024 12:57 Wib
Sering merokok dapat tingkatkan lima kali lipat risiko kanker lidah
Selasa, 20 Februari 2024 17:34 Wib
Komentar