Ratusan siswa SMP Kartini 1 Batam kunjungi Museum Timah di Babel

id museum timah, pangkal pinang, babel, smp kartini 1 batam

Ratusan siswa SMP Kartini 1 Batam kunjungi Museum Timah di Babel

Ratusan siswa SMP Kartini 1 Batam beserta guru mereka mengunjungi Museum Timah di Bangka Belitung, Selasa (10/3). Foto ANTARA/HO

Pangkal Pinang (ANTARA) - Sekitar 200 orang siswa-siswi SMP Kartini 1 Batam Provinsi Kepulauan Riau mengunjungi Museum Timah Indonesia di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk berwisata sekaligus belajar sejarah pertimahan di negeri serumpun sebalai itu.

"Kita sangat bersemangat menerima 200 orang pelajar SMP Kartini Batam ini. Biasanya museum ini buka pukul 08.00 WIB dipercepat 07.00 WIB untuk menerima siswa-siswi ini," kata  Kepala Museum Timah Indonesia, M Taufik di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan para siswa didampingi para guru dan orang tua ini tidak hanya berkunjung ke Museum Timah Indonesia, tetapi juga mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kota Pangkalpinang, Muntok Kabupaten Bangka Barat sehingga dapat menambah pengetahuan sejarah perjuangan bangsa di negeri serumpun sebalai ini.

Baca juga: Kunjungan wisatawan di Museum Timah Indonesia naik 41.000 orang

"Kita terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada pengunjung museum ini, agar mereka mau kembali berwisata dan belajar mempelajari sejarah penambangan bijih timah di Pulau Bangka ini," ujarnya.

Menurut dia kunjungan Museum Timah Indonesia di Pangkalpinang selama Januaria hingga Februari 2020 sudah mencapai 4.000 orang lebih dan didominasi pelajar lokal dan luar daerah, sementara kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara masih sepi karena dampak virus corona.

"Alhamdulillah, minat pelajar berkunjung ke Museum Timah Indonesia cukup tinggi, karena mereka tidak hanya mengetahui sejarah penambangan bijih timah, tetapi juga bisa berwisata ke tempat-tempat bersejarah lainnya menggunakan mobil pownis merupakan angkutan umum masyarakat Bangka Belitung pada 1970," katanya.

Ia menambahkan Museum Timah Indonesia merupakan museum teknologi pertimahan yang dikelola PT Timah Tbk. Museum ini didirikan pada 1958 untuk mencatat sejarah pertimahan di Bangka Belitung.

Museum Timah Indonesia menempati sebuah gedung bersejarah yang awalnya adalah rumah dinas Hoofdt Administrateur Bangka Tin Winning (BTW).

"Pada masa perjuangan Kemerdekaan Indonesia, Bung Karno, Hatta dan para pemimpin tinggi Republik Indonesia diasingkan ke Bangka mengadakan perundingan dengan utusan PBB (Komisi Tiga Negara) pada 1948 di gedung tersebut. Pada pertemuan ini akhirnya mengantarkan pada kedaulatan Belanda pada Republik Indonesia pada 1949," kata Taufik.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE