Batam (ANTARA) - Yayasan Temasek Singapura memberikan 2 juta lembar masker yang dapat digunakan kembali (reusable) kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, yang berlokasi dekat dengan Negara Singa itu.
Chief Executive Temasek Foundation Connects Mr Lim Hock Chuan dalam telekonferens dari Singapura, Selasa, menyatakan, untuk memperkecil risiko COVID-19, maka masyarakat harus mengenakan masker.
"Untuk mengecilkan risiko, harus menjaga jarak, mencuci tangan dengan hand sanitizer dan mengenakan masker," kata dia.
Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya menyatakan masker itu termasuk yang diproduksi perusahaan di Batam, untuk kemudian dibagikan kembali kepada masyarakat Kepri.
Melalui pertemuan virtual, Plt Gubernur Kepri Isdianto menyampaikan terima kasih atas bantuan-bantuan yang telah diberikan Yayasan Temasek Singapura.
"Dengan bantuan-bantuan ini akan memudahkan kita untuk melawan COVID-19 di Kepri," kata dia.
Ia menyampaikan dari 2 juta masker itu, 1 juta di antaranya untuk masyarakat Kota Batam, dan 1 juta untuk warga kabupaten kota lain di Kepri. Batam mendapatkan lebih banyak mengingat jumlah penduduk Batam juga 50 persen dari penduduk Kepri.
Ketua Tim Posko Covid-19 Kepri di Batam, Buralimar menyatakan pendistribusian 1 juta masker untuk Batam akan dilakukan pihaknya.
"Pendistribusian untuk Batam nanti memang akan dilakukan oleh Posko COVID-19 Kepri Batam. Ke mana saja penyerahannya, kami menunggu arahan Pak Gubernur. Kami siap saja, apa ke sekolah-sekolah, masjid-masjid atau tempat-tempat lainnya yang dianggap penting dan rawan," kata Buralimar.
Ia menjelaskan, bantuan masker dari Temasek terdiri dari empat jenis, yaitu untuk laki-laki dan perempuan, serta masker untuk anak laki-laki dan anak perempuan.
Selain untuk masyarakat Kepri, Yayasan Temasek juga menyerahkan 500.000 masker yang dapat digunakan kembali kepada KBRI di Singapura.
Komentar