Jakarta (ANTARA) - Google akan menghentikan pengembangan internal game untuk Stadia, membuat layanan streaming game berbasis cloud itu sepenuhnya bergantung pada game dari pengembang dan penerbit lain.
Stadia diluncurkan pada 2019 bersamaan dengan unit pengembangan game internal yang diharapkan bisa membuat game untuk platform tersebut.
Google mengatakan akan menutup unit tersebut karena tingginya biaya yang dikucurkan dalam pengembangan game yang menarik pengguna.
"Membuat game terbaik di kelasnya dari awal membutuhkan waktu bertahun-tahun dan investasi yang signifikan, dan biayanya naik secara eksponensial," kata wakil presiden dan manajer umum Google Stadia, Phil Harrison, dikutip dari Reuters, Selasa.
Harrison juga mengatakan bahwa Jade Raymond, kepala Stadia Games and Entertainment Google, akan meninggalkan perusahaan untuk mengejar peluang lain.
Stadia mengalami lonjakan pengguna tahun lalu setelah raksasa teknologi itu memberikan dua bulan akses gratis ke versi premiumnya bagi para gamer yang tetap berada di rumah karena pandemi COVID-19.
Berita Terkait
Google pecat sebanyak 28 karyawan imbas protes hubungannya dengan Israel
Kamis, 18 April 2024 17:17 Wib
Google hentikan pengumpulan data lokasi pengguna Maps
Sabtu, 16 Desember 2023 6:09 Wib
Google Cloud perkenalkan AI untuk industri
Rabu, 18 Oktober 2023 6:28 Wib
Kemenkominfo: Gangguan akses Google Docs karena adanya masalah teknis
Jumat, 22 September 2023 16:41 Wib
Komitmen dukung Pemilu damai, Google dan YouTube sajikan informasi tepercaya
Rabu, 20 September 2023 17:18 Wib
Google Play hadirkan "Study Jams" bagi pengembang gim lokal
Jumat, 21 Juli 2023 12:34 Wib
Google umumkan ekspansi Bard di 59 negara, kini bisa Berbahasa Indonesia
Kamis, 13 Juli 2023 15:41 Wib
Ini 30 nama sastrawan RI masuk daftar pencarian terbanyak Google
Kamis, 22 Desember 2022 14:34 Wib
Komentar