LKP Bunda Latih Remaja Karimun Hidup Mandiri

id LKP,Bunda,Latih,Remaja,pelatihan,Karimun,komputer,kursus,Hidup,Mandiri

Karimun (Antara Kepri) - Lembaga Kursus dan Pelatihan Bunda Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau,  melatih 30 remaja dengan kecakapan hidup mandiri meskipun tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Pelatihan kita laksanakan selama satu bulan. Mereka kita berikan pelatihan bidang operator komputer dan bidang pendukung lainnya. Tujuannya agar mereka benar-benar siap memasuki dunia kerja," kata Ketua LKP Bunda Yusriana Susanti di Tanjung Balai Karimun, Kamis.

Yusriana Susanti mengatakan, pelatihan atau pendidikan kecakapan hidup tersebut merupakan program Direktorat Pembinaan Khusus dan Pelatihan Ditjen PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk membina generasi muda tamatan SMA atau remaja produktif agar mandiri dan siap memasuki dunia kerja.

Selain mendapat pembekalan keilmuan dalam ruangan selama satu bulan, ia mengatakan para peserta pelatihan juga ditugaskan untuk magang di kantor pemerintahan dan swasta sebagai bentuk praktek langsung atas ilmu yang telah diberikan.

"Mereka magang sejak Februari 2015, kata dia.

Dengan magang atau praktik langsung tersebut, ia berharap para peserta bisa mengenali dunia kerja di perkantoran. "Kalau sudah selesai dan memasuki dunia kerja, tentu mereka sudah tahu sehingga bisa menyesuaikan diri dengan cepat," tuturnya.

LKP Bunda, menurut dia, menerima program tersebut sejak 2014 setelah menyandang status lembaga pendidikan non-formal terakreditasi dengan kinerja A dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"LKP Bunda menjadi lembaga pendidikan non-formal percontohan oleh Kemendikbud. Kita berharap lembaga-lembaga pendidikan nonformal lain memberikan perhatian serius dalam memberikan pendidikan dan pelatihan bagi remaja produktif, agar mandiri, inovatif dan kreatif," ucap perempuan yang meraih penghargaan sebagai perempuan kreatif dan inovatif di tingkat nasional beberapa waktu lalu. .

Ia berharap para remaja yang mengikuti pelatihan tersebut mampu hidup mandiri dan bersaing di dunia kerja meski tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Kami mengimbau dunia kerja menerima para peserta pelatihan untuk diterima bekerja," katanya.   

Seorang peserta pelatihan, Suryana mengatakan, pelatihan tanpa biaya atau gratis tersebut sangat bermanfaat karena ia mengetahui disiplin ilmu yang dibutuhkan di dunia kerja.

"Saya diberi pengetahuan tentang komputer, sangat penting bagi dunia kerja yang serba menggunakan teknologi komputer dan internet," ucapnya.

Tanpa ilmu komputer, menurut dia, sangat sulit untuk bekerja, sehingga ia sangat berterima kasih dengan pelatihan yang diberikan tersebut.

"Pekan depan, saya ikut uji kompetensi nasional bidang teknologi informasi dan komunikasi, mudah-mudahan saya siap menghadapinya," ucap Suryana. (Antara)

Editor: Jo Seng Bie

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE