Puluhan Pendemo PLN Tanjungpinang Bentrok dengan Polisi

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Puluhan mahasiswa dan warga yang berupaya menerobos masuk ke Kantor PLN di Tanjungpinang, ibu kota Kepri, Selasa, bentrok dengan polisi.

"Kepala saya bocor dipentung polisi," kata Suaid, salah seorang mahasiswa Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Selain Suaid, seorang warga dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji juga mengalami hal yang sama. Mereka sudah diobati.

Beberapa pendemo yang dicurigai sebagai provokator dalam kericuhan itu ditangkap polisi. Namun, beberapa menit kemudian dilepaskan setelah didesak oleh pendemo lainnya.

Polisi sempat mengeluarkan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa. Selain itu, Kapolres Tanjungpinang AKBP Dwita Kumu juga menegur anggotanya yang menggunakan pentungan saat menghadapi massa.

"Hadapi dengan tenang, tidak perlu dengan kekerasan," kata Dwita.

Sekitar 3.000 orang menggelar aksi unjuk rasa sejak Selasa pagi. Massa berangsur-angsur meninggalkan lokasi aksi menjelang sore.

Jumlah massa pada sore tidak mencapai 500 orang. Mereka akan mendirikan tenda untuk menduduki Kantor PLN itu selama sepekan.

"Kami akan mendirikan tenda di kantor ini, sampai PLN memperbaiki kondisi kelistrikan di Tanjungpinang. Tidak ada lagi pemadaman listrik selama berjam-jam," ujar koordinator aksi, Andi Cory Fatahudin.

Selama aksi unjuk rasa, massa merusak beberapa aset milik PLN, seperti papan nama, pohon, pagar dan kaca lantai tiga.

Massa juga menumbangkan satu mobil truk yang berada di depan mobil patroli kepolisian. Hingga sekarang belum diketahui siapa pemilik truk itu. (Antara)

Editor: Rusdianto