Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau fokus melakukan program transformasi kesehatan terpadu di daerah itu guna menghadirkan pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk semua elemen masyarakat.
"Program ini diharapkan bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang baik," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Kepri Bisri di Tanjungpinang, Rabu.
Dia menyebut ada beberapa komponen guna terwujud transformasi kesehatan terpadu di daerah itu, antara lain pelayanan kesehatan yang difokuskan ke arah pencegahan yang merupakan transformasi layanan primer.
Tujuannya, kata dia, mendekatkan pelayanan kesehatan hingga tingkat desa dan dusun sehingga terwujud integrasi pelayanan kesehatan. Hal ini melibatkan pelayanan di puskesmas sampai tingkat desa melalui posyandu prima, dan tingkat dusun melalui kegiatan posyandu dan kunjungan rumah oleh kader.
"Transformasi ini adanya di puskesmas dan posyandu," ujar Bisri.
Selain itu, pelayanan kesehatan rumah sakit rujukan di daerah setempat harus ditingkatkan. Rumah sakit harus mampu menangani penyakit-penyakit kronis, seperti jantung, stroke, kanker, dan gagal ginjal.
Khusus pelayanan penyakit jantung yang jumlah pasienpaling dominan di Kepri, menurutnya, saat ini sudah ada alat katerisasi, sedangkan tahun ini diupayakan bisa beroperasi.
Dokter akan menggunakan alat itu untuk mendeteksi kondisi jantung dengan cara memasukkan ke pembuluh darah dan mengarahkan ke jantung.
"Namun, dokter yang mengoperasikan katerisasi harus sekolah dulu satu tahun," ujar dia.
Selain itu, katanya, minimal harus ada tujuh orang dokter spesialis, terutama untuk penyakit jantung. Mereka harus bisa melakukan operasi jantung sehingga membutuhkan SDM yang memadai.
"Saat ini kita baru punya tiga dokter spesialis jantung," imbuhnya.
Selain itu, sarana prasarana harus memadai disertai pembiayaan kesehatan oleh pemerintah bagi kalangan masyarakat kurang mampu, sebab BPJS Kesehatan tidak bisa menjangkau seluruh biaya kesehatan masyarakat dan transformasi teknologi kesehatan, yang mana rumah sakit tak hanya memiliki peralatan kesehatan yang canggih, tetapi juga harus dilengkapi dengan tenaga ahli atau spesialis terkait pengoperasian.
Ia juga mengatakan tentang data kesehatan penduduk. Pendataan kesehatan penduduk secara terpadu dan terintegrasi akan mempermudah penanganan apabila masyarakat menderita sakit.
"Kepri akan membangun sebuah sistem digitalisasi data kesehatan masyarakat di semua kabupaten/kota. Ini juga merupakan program pemerintah pusat yang harus direalisasikan di daerah," ucap Bisri.
Ia menambahkan program transformasi kesehatan terpadu perlu dukungan semua pemerintah kabupaten/kota supaya terealisasi dengan baik guna menyehatkan masyarakat secara menyeluruh.
"Saat ini kita tengah membangun jejaring dengan semua kabupaten/kota agar program ini berjalan sesuai harapan Gubernur Kepri Ansar Ahmad," demikian Bisri.
Berita Terkait
RSUD Kepri lakukan 114 kali pemasangan ring jantung sepanjang 2024
Selasa, 17 September 2024 6:55 Wib
Menkes: Puskesmas wajib lakukan skrining kesehatan
Senin, 16 September 2024 7:03 Wib
Menkes resmikan layanan operasi perdana by pass jantung dan saraf di RSUD RAT Kepri
Minggu, 15 September 2024 16:19 Wib
BP Batam komitmen tuntaskan pembangunan rumah baru warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City
Jumat, 13 September 2024 15:26 Wib
Pemprov Kepri anggarkan Rp7 miliar untuk iuran JKN warga BPJS Kesehatan
Kamis, 12 September 2024 16:28 Wib
Baznas Kepri salurkan beasiswa senilai Rp800 juta untuk 320 mahasiswa
Kamis, 12 September 2024 13:41 Wib
Kemenkes: Vaksin MPOX sudah disetujui WHO dan BPOM
Kamis, 12 September 2024 11:27 Wib
1.009 kendaraan di Kota Batam telah daftar program parkir langganan
Rabu, 11 September 2024 17:33 Wib
Komentar