Dinkes Tanjungpinang cegah penyakit hipotiroid pada bayi

id Penyakit hipotiroid

Dinkes Tanjungpinang cegah penyakit hipotiroid pada bayi

Dokter anak tengah memeriksa kesehatan seorang anak di Kota Tanjungpinang, Kepri. (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) mulai gencar screening atau pemeriksaan terhadap bayi baru lahir sebagai bentuk waspada penyakit hipotiroid atau gondok.

"Kita periksakan kepada semua anak baru lahir, diambil sampelnya lalu diperiksakan di laboratorium rujukan di Padang,” kata Kepala DPK2KB Tanjungpinang, Elfiani Sandri, Sabtu.

Elfiani menyebut anjuran pemeriksaan ini disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mendeteksi potensi kekurangan hormon tiroid yang dapat memicu gangguan metabolisme tubuh anak.

Jika ada indikasi dari pemeriksaan, katanya, bayi tersebut akan diberikan tindakan selanjutnya untuk pencegahan.

Ia mengatakan meski saat ini di Tanjungpinang belum ditemukan bayi baru lahir terdeteksi hipotiroid, namun pihaknya akan gencar melakukan pemantauan.

“Akan kami pantau terus, karena ini memang programnya baru dan sudah mulai di bulan Agustus 2023,” ungkapnya.

Lanjutnya menjelaskan bahwa hipotiroid itu sama dengan penyakit gondok. Sementara hormon tiroid adalah hormon yang diproduksi di kelenjar tiroid.

“Kelenjar ini terletak di bagian leher yang berfungsi mengatur tingkat energi dan metabolisme tubuh,” ungkapnya.

Elfiani menambahkan hormon tiroid tersebut juga mendukung tumbuh kembang anak. Jika ada anak kekurangan hormon itu, maka dampaknya anak bisa mengalami tingkat inteligensi di bawah rata-rata.

“Oleh karena itu, penyakit hipotiroid ini mudah menyerang bayi yang baru saja lahir. Makanya jika terindikasi saat dilakukan pemeriksaan itu harus dilakukan pengobatan secepatnya,” kata Elfiani.

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE