“Ini adalah saat dimana kita harus meneguhkan komitmen kita terhadap nilai-nilai demokrasi, kedaulatan hukum, dan hak asasi manusia,” kata Anies dalam pidatonya pada sidang pemeriksaan pendahuluan PHPU Pilpres di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu.
Anies mengatakan, pemilihan umum yang digelar dengan bebas, jujur, dan adil adalah pilar yang memberikan legitimasi kuat pada pemerintahan terpilih. Namun, menurut dia, Pilpres dan Pileg 2024 yang digelar pada 14 Februari 2024 lalu tidak dijalankan dengan tiga asas tersebut.
Baca juga: Tim hukum TPN bawa 15 kontainer bukti gugatan PHPU Pilpres 2024
“Independensi yang seharusnya menjadi pilar utama dalam penyelenggaraan pemilu, telah tergerus akibat intervensi kekuasaan yang tidak seharusnya terjadi,” kata dia.
Dia memaparkan, terdapat serangkaian penyimpangan yang mencoreng integritas pemilu tahun ini, di antaranya adalah penggunaan institusi negara untuk memenangkan salah satu calon yang secara eksplisit tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Selain itu, ia mengatakan, terjadi praktik-praktik intimidasi yang meresahkan dan penyalahgunaan bantuan-bantuan dari negara yang seharusnya untuk rakyat, malah digunakan untuk memenangkan salah satu calon.
Baca juga: Tim hukum AMIN tuntut Gibran didiskualifikasi hingga pemilu ulang di petitum
Bahkan, kata dia, intervensi sempat merambah hingga pemimpin Mahkamah Konstitusi.
“Ketika pemimpin Mahkamah Konstitusi yang seharusnya berperan sebagai jenderal benteng pertahanan terakhir penegakan prinsip-prinsip demokrasi terancam oleh intervensi, maka fondasi negara kita, fondasi demokrasi kita berada dalam bahaya yang nyata,” kata Anies.
Baca juga: Tim hukum Ganjar-Mahfud tuntut diskualifikasi 02 hingga pemilu ulang di petitum
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anies: Kini adalah waktu untuk teguhkan komitmen demokrasi
Komentar