Batam (Antara Kepri) - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) menyesalkan sikap anggota Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) yang memaksa seluruh pekerja ikut mogok nasional, Kamis.
"Kami merasa kecewa, karena tidak menghargai sesama serikat pekerja," kata Panglima Brigade SPSI Kota Batam Carlos Hutabarat di Batam.
SPMI memaksa seluruh pekerja PT Batam Bersatu Apparel (BBA) yang terletak di Cammo Industrial Park untuk berhenti bekerja dan ke luar dari pabrik. Padahal mayoritas pekerja di perusahaan garmen itu adalah anggota SPSI yang menolak mogok kerja.
Puluhan anggota SPMI berulangkali mendatangi pabrik PT BAA untuk mengajak pekerjanya mogok kerja. Hingga pada kali yang keempat, anggota SPMI memaksa pekerja yang didominasi perempuan dengan merusak pagar, melempar pabrik dengan batu hingga merusak atap bangunan di sekitar pabrik.
"Ada pemaksaan," kata Carlos.
SPSI akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen untuk mengambil sikap atas tindakan SPMI kepada anggotanya.
"Nanti sore kami akan konsolidasi untuk menentukan sikap," kata dia.
Namun, ia berharap seluruh buruh tetap kompak demi tujuan yang lebih besar menuntu kenaikan UMK.
"Kami teap mengantisipasi, agar jangan berbentur sesama serikat. Agenda yang diperjuangkan masih panjang," kata dia.
Ia meminta seluruh buruh bijak dalam menyikapi aksi mogok nasional. "Mari jadi buruh yang cerdas agar aspirasi tercapai," kata dia.
Di tempat yang sama, petugas penjaga PT BBA Sri Mulyaningsih mengatakan sebenarnya perusahaan tidak mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan pekerja untuk mogok.
"Tapi dipaksa, jadi keluar semua," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Garda Metal SPMI Batam Suprapto mengatakan kejadian di PT BBA hanya salah komunikasi.
"Itu bukan 'sweeping', itu hanya mengajak buruh bergabung," kata dia.(Antara)
Editor: Dedi
Berita Terkait
Israel menyerbu Gaza utara, selipkan rencana pindah paksa warga
Minggu, 13 Oktober 2024 16:51 Wib
Amnesty International minta Polri usut tuntas pembubaran paksa diskusi di Kemang
Senin, 30 September 2024 12:08 Wib
Pengamat: Gaji hakim di Indonesia dengan negara lain perlu disetarakan
Sabtu, 28 September 2024 17:21 Wib
Pelatih Australia sesalkan banyaknya peluang terbuang saat kontra Timnas Indonesia
Rabu, 11 September 2024 6:24 Wib
Sikap istana terkait dugaan pemukulan saat kunker Presiden di Samarinda
Selasa, 10 September 2024 10:09 Wib
OJK Kepri mengambil sikap tegas terhadap investasi ilegal
Jumat, 23 Agustus 2024 14:47 Wib
Kadernya diberhentikan sebagai menteri, begini sikap PDI Perjuangan
Senin, 19 Agustus 2024 20:20 Wib
Forum LKSA Kepri desak APH untuk tertibkan yayasan dan panti bodong
Senin, 12 Agustus 2024 13:00 Wib
Komentar