Tanjungpinang (Antara Kepri) - Daya listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Galang Batang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau turun dari 15 MW menjadi 7,3 MW, karena "Axial Vibration" pada turbin unit satu rusak.
"Pemadaman secara bergiliran ini terpaksa dilakukan karena ada kerusakan pada turbin," kata Asisten Manager Transaksi Energi dan Pelaksana Harian PT PLN Tanjungpinang, Tajudin, Kamis.
Tajudin menyampaikan permasalahan itu kepada Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah yang melakukan kunjungan kerja ke Kantor PLN Tanjungpinang untuk membahas permasalahan pemadaman listrik yang terjadi dalam sepekan terakhir.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Tanjungpinang atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat pemadaman," kata Tajudin.
Pihak PLN, lanjutnya, mengusahakan perbaikan atas kerusakan yang terjadi dan berupaya maksimal agar dalam beberapa hari ke depan proses identifikasi dan perbaikan sudah selesai dan tidak perlu lagi dilakukan pemadaman bergilir.
Untuk meminimalisir pemadaman, saat ini pihak PLN sendiri telah mendistribusikan daya dari mesin PLTMG Kijang.
"Dengan adanya mesin dari PLTMG ini, kondisi pemadaman menjadi sedikit berkurang baik dari segi jumlah maupun durasi," ungkapnya.
Sementara itu, Lis mengatakan, pemadaman listrik secara bergilir membuat masyarakat kesal. Beberapa anggota masyarakat pun melayangkan pesan singkat yang berisi kekecewaannya ke ponsel wali kota.
"Saya berharap PLN dapat menyelesaikan permasalahan ini secepatnya," ujarnya.
Lis juga meminta pihak PLN Tanjungpinang secara rutin menginformasikan kepada masyarakat terkait kondisi yang sedang terjadi. Hal ini dilakukan agar masyarakat bisa mengantisipasi seandainya akan terjadi pemadaman.
Disamping itu, masyarakat juga perlu tahu langkah-langkah apa saja yang akan dan telah dilakukan oleh PLN dalam mengatasi kondisi ini sehingga tidak menimbulkan tanda tanya dikalangan masyarakat.
"Kunjungan ini untuk memastikan permasalahan yang terjadi sekaligus untuk memberikan dukungan dan bantuan apa saja yang dibutuhkan oleh PLN yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengatasi masalah ini," kata Lis. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Soal ekspor listrik, Kadin: Singapura bergantung pada ekosistem Indonesia
Sabtu, 4 Mei 2024 6:39 Wib
Pelni Tanjungpinang hentikan sementara pelayaran Bintan-Natuna
Rabu, 1 Mei 2024 18:15 Wib
Pemprov Kepri dan PSSI gelar nobar timnas U-23 lawan Uzbekistan di Kota Tanjungpinang
Senin, 29 April 2024 13:44 Wib
Pesawat TNI AU evakuasi pasien dari Natuna ke Kota Tanjungpinang
Minggu, 28 April 2024 17:02 Wib
Sekda Jawa Barat minta kepala perangkat daerah turun lapangan terkait Gempa Garut
Minggu, 28 April 2024 12:25 Wib
Pemprov Kepri gelar Festival Indera Sakti untuk tarik wisatawan
Jumat, 26 April 2024 19:14 Wib
PLN tambah dua unit mesin ke Pulau Serasan-Natuna
Kamis, 25 April 2024 17:09 Wib
Harga emas Antam kembali turun menjadi Rp1,319 juta per gram
Kamis, 25 April 2024 9:24 Wib
Komentar