Karimun (Antara Kepri) - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau menilai rendahnya partisipasi pemilih dalam Pemilu Presiden, 9 Juli 2014 turut disebabkan minimnya sosialisasi, terutama bagi pemilih di pulau-pulau.
"Sosialisasi Pilpres sangat minim, berbeda dengan Pemilu Legislatif yang didukung dengan sosialisasi oleh para relawan demokrasi," kata Ketua Panwaslu Karimun Tiuridah Silitonga di Tanjung Balai Karimun, Senin.
Tiuridah mengatakan, partisipasi pemilih dalam Pemilu Presiden diperkirakan hanya berkisar 60 persen, lebih rendah dibandingkan Pemilu Legislatif yang mencapai 73,3 persen.
Partisipasi pemilih dalam Pemilu Legislatif 9 April 2014, menurut dia, juga meningkat dibandingkan Pemilu Legislatif 2009 yang berkisar 60 persen.
Berdasarkan pantauannya, partisipasi pemilih terendah ditemukan di pulau-pulau, bahkan ada TPS yang jumlah pemilihnya mencapai 300 orang, namun yang menggunakan hak pilihnya tidak sampai separuhnya.
"Selain minimnya sosialisasi dari KPU, peranan dari tim pemenangan masing-masing pasangan calon belum maksimal dalam meningkatkan kesadaran pemilih untuk memilih," kata dia.
Sosialisasi Pilpres, menurut dia tidak hanya sekadar menyampaikan bahwa Pilpres dilaksanakan pada 9 Juli, tetapi harus diiringi dengan ajakan agar pemilih memiliki kesadaran yang tinggi dalam menyukseskan pesta demokrasi.
"Seharusnya partisipasi pemilih dalam Pilpres lebih tinggi dari pada Pileg, karena memilih RI 1. Tapi, kenyataannya lebih rendah," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, rendahnya partisipasi pemilih juga dikarenakan beberapa penyebab, antara lain hujan yang mengguyur pada pagi hari menjelang pemungutan suara.
"Pagi-pagi, saat hujan turun. TPS masih sepi, baru sekitar pukul 08.00 agak ramai. Kemungkinan warga di pulau-pulau sudah turun ke laut menangkap ikan atau menggarap lahan pertaniannya," katanya.
Selain itu, faktor berpuasa dan bertepatan dengan pertandingan sepak bola Piala Dunia ia perkirakan turut menjadi penyebab banyaknya pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya.
Berdasarkan data sementara di KPU Karimun, jumlah suara yang masuk (belum termasuk Kecamatan Kundur dan Durai) sekitar 104.773, sedangkan pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 58.916 suara, atau hampir 40 persen.
Pemilih yang tidak mencoblos di Kecamatan Karimun sebanyak 14.992 orang, Meral 11.480 orang, Tebing 6.077, Meral Barat 2.752, Buru 4.685, Kundur Utara 5.558, Kundur Barat 4.364, Ungar 1.613, Belat 3.164 dan Moro 4.231.
Sementara, Daftar Pemilih Tetap (DPT), jumlah pemilih tercatat sebanyak 168.169 dengan rincian pemilih laki-laki 86.126 orang dan perempuan 82.043 orang. (Antara)
Editor: Adi Lazuardi
Berita Terkait
Polisi tangkap selebgram asal Bandung
Jumat, 3 Mei 2024 17:24 Wib
KPU Kepri tetapkan caleg terpilih DPRD Natuna, ini daftarnya
Jumat, 3 Mei 2024 15:31 Wib
Presiden teken UU Desa, perpanjang masa jabatan kades
Kamis, 2 Mei 2024 15:00 Wib
KPU Kepri sebut jumlah pemilih di Pilkada 2024 dibatasi 600 orang per TPS
Kamis, 2 Mei 2024 12:52 Wib
Jokowi resmikan lima ruas Inpres Jalan Daerah di NTB
Kamis, 2 Mei 2024 10:12 Wib
Bawaslu Natuna Kepri lakukan evaluasi kinerja panwaslu kecamatan
Rabu, 1 Mei 2024 16:18 Wib
Presiden Jokowi bagikan sembako kepada warga Mataram
Rabu, 1 Mei 2024 10:42 Wib
Polres Karimun Kepri gagalkan pengiriman PMI ilegal ke Malaysia dan Korea
Selasa, 30 April 2024 17:21 Wib
Komentar