Batam (Antara) - Pengamat kepelabuhanan Muhammad Ihsan berpendapat anggaran Badan Pengusahaan Batam untuk 2015 sebaiknya digunakan untuk pengembangan infrastruktur pelabuhan untuk kelancaran arus barang.
"Minimal untuk pengembangan Batuampar, yang sangat penting untuk penunjang kegiatan ekspor impor kawasan Perdagangan Bebas Batam," kata dia di Batam, Selasa.
Menurut Ihsan, pengembangan Pelabuhan Bongkar Muat Batuampar sangat penting karena menyangkut dengan kelancaran arus barang bahan baku produksi maupun hasil produksi.
"Jika arus barang tersendat akan mendorong kenaikan harga barang. Pengembangan Batuampar dinilai mendesak dan harus diprioritaskan demi mendukung kelancaran arus barang di Batuampar," kata Ihsan.
Selain itu, ia juga mengatakan pihak BP Batam harus mencari investor luar yang mau membangun terminal peti kemas itu. Investor itu diperlukan karena untuk membangun Batuampar lebih masif membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Rp1 triliun pun belum cukup. Sehingga harus dikerjasamakan dengan investor," kata dia.
Sebelumnya, pengembangan pelabuhan di FTZ Batam dipertegas menjadi pengembangan infrastruktur prioritas pada anggaran BP Batam 2015 yang disetujui oleh Komisi VI DPR RI sebesar Rp1,097 triliun.
BP Batam menyebutkan pendanaan untuk infrastruktur pelabuhan hampir mencapai 50 persen dari total anggaran. Pengembangan pelabuhan juga disesuaikan dengan program tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo.
"Mayoritas untuk infrastruktur pelabuhan cukup besar hampir 50 persen dan sebenarnya pengembangan ini terkait dengan program pemerintah baru mengenai pembangunan tol laut," kata Deputi 3 Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam Istono.
Selain pelabuhan Batuampar yang sejak dua tahun terakhir terus dikembangkan, BP Batam juga akan membangun Pelabuhan CPO Kabil dengan penambahan dermaga.
"Anggaran BP Batam pada tahun depan juga mayoritas akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur lain seperti bandara. Pengelolaan Bandara Hang Nadim sudah sepenuhnya berada di tangan BP Batam," kata dia. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Ditjen PSDKP tangkap 2 kapal ikan Vietnam di Laut Natuna-Kepri
Minggu, 5 Mei 2024 8:16 Wib
Pemkot Batam: Rembuk stunting percepat penurunan prevalensi
Sabtu, 4 Mei 2024 16:09 Wib
Pemkot Batam tingkatkan penanganan kasus bullying pada anak
Sabtu, 4 Mei 2024 13:01 Wib
Kemenag Natuna sosialisasi program sertifikasi halal gratis
Sabtu, 4 Mei 2024 12:30 Wib
Pertamina terus awasi penyaluran BBM subsidi di Kepri
Jumat, 3 Mei 2024 19:10 Wib
Polsek Bandara Batam gagalkan pengiriman tiga calon PMI ilegal
Jumat, 3 Mei 2024 18:22 Wib
Polda Kepri gagalkan pengiriman PMI ilegal ke Malaysia lewat perairan Pecong
Jumat, 3 Mei 2024 15:09 Wib
OJK Kepri edukasi keuangan syariah kepada santri
Jumat, 3 Mei 2024 8:40 Wib
Komentar