Tanjungpinang (Antara Kepri) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), meminta pemerintah pusat memberi kelonggaran dalam penerapan kebijakan impor beras dan gula.
"Permintaan disampaikan secara tertulis ke pemerintah pusat melalui Gubernur Kepri HM Sani. Kami berharap pemerintah pusat memahami kondisi Tanjungpinang," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Tanjungpinang Teguh di Batu 4 Tanjungpinang.
Dia menjelaskan Tanjungpinang bukan daerah produsen beras dan gula. Selama ini, beras dan gula yang dikonsumsi masyarakat Tanjungpinang berasal dari beberapa daerah di Pulau Jawa dan Sumatra.
Beras dan gula yang dijual di Tanjungpinang selama ini juga diimpor dari beberapa negara, seperti Vietnam dan Thailand. Harga beras dan gula impor relatif lebih murah dibanding komoditas itu yang berasal dari beberapa daerah di Pulau Jawa dan Sumatra.
Selain itu, lanjutnya, kualitas gula dan beras impor relatif lebih baik. Hal itu yang mendorong masyarakat Tanjungpinang membeli beras dan gula impor.
Dengan kondisi itu, dapat dibayangkan kondisi Tanjungpinang jika beras dan gula impor dilarang masuk ke kota itu.
"Upaya tertulis yang kami lakukan sebagai bentuk antisipasi terjadinya inflasi yang terlalu tinggi, yang dapat mempengaruhi kebutuhan pengguna beras dan gula seandainya beras dan gula impor dilarang ke Tanjungpinang. Dampaknya itu harus dipertimbangkan," ujarnya.
Teguh mengemukakan Disperindag Tanjungpinang menemukan beras dan gula impor tersebut, meskipun ada larangan tentang impor beras dan gula sejak awal 2015.
Teguh sebelumnya juga sudah menyampaikan ke pihak Bea dan Cukai (BC) Kota Tanjungpinang saat rapat dengan Tim Penanganan Inflasi Daerah beberapa hari lalu.
Namun pihak Bea dan Cukai menegaskan bahwa keberadaan beras dan gula impor di Tanjungpinang karena kemungkinan beras yang ada di Tanjungpinang adalah rembesan dari Kota Batam dan Kebupaten Bintan, sementara Tanjungpinang tidak ada perusahaan yang mengimpor beras. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Pelni Tanjungpinang hentikan sementara pelayaran Bintan-Natuna
Rabu, 1 Mei 2024 18:15 Wib
Pemprov Kepri dan PSSI gelar nobar timnas U-23 lawan Uzbekistan di Kota Tanjungpinang
Senin, 29 April 2024 13:44 Wib
Pesawat TNI AU evakuasi pasien dari Natuna ke Kota Tanjungpinang
Minggu, 28 April 2024 17:02 Wib
Pemprov Kepri gelar Festival Indera Sakti untuk tarik wisatawan
Jumat, 26 April 2024 19:14 Wib
Rahma daftar di Partai Demokrat untuk maju Pilkada Tanjungpinang
Selasa, 23 April 2024 7:33 Wib
Calon perseorangan Pilwako Tanjungpinang wajib didukung minimal 16.708 orang
Senin, 22 April 2024 8:12 Wib
Ini tanggapan Pj Wali Kota Tanjungpinang terkait kasus hukumnya
Minggu, 21 April 2024 7:03 Wib
Pj Wali Kota Tanjungpinang terancam penjara 8 tahun
Sabtu, 20 April 2024 6:17 Wib
Komentar