LSM Adukan Armada Pasangan Boneka ke Panwaslu

id LSM,Armada,Pasangan,Boneka,agusriono,ahmad,darwis,pilkada,calon,bupati,karimun,gerindra,Panwaslu

LSM Adukan Armada Pasangan Boneka ke Panwaslu

Pengunjuk rasa pada hari pendaftaran peserta Pilkada 2015, di Kantor KPU Karimun, Senin (18/7), mengusung poster menuntut Panwaslu mengusut dugaan pasangan boneka terhadap pasangan Agusriono-Ahmad Darwis yang diusung Gerindra dan PKS (antarakepri.com

Masyarakat pemilih kami fikir sudah cukup cerdas dalam menentukan pasangan yang akan dipilih, dan tentunya bisa menilai pasangan mana yang layak untuk dipilih berdasarkan program serta visi dan misi yang ditawarkan
Karimun (Antara Kepri) - Sebuah lembaga swadaya masyarakat mengadukan bakal calon bupati dan wakil bupati Karimun Agusriono-Ahmad Darwis atau Armada sebagai pasangan boneka ke Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

"Pengaduan dari LSM itu kami terima pada Rabu (5/8). Intinya meminta kami agar mengusut dugaan pasangan boneka terhadap  Agusriono-Ahmad Darwis," kata Ketua Panwaslu Karimun Mardanus di kantornya, Tanjung Balai Karimun, Kamis.

Mardanus mengatakan, LSM tersebut dalam surat aduannya juga meminta Panwaslu menyelidiki dugaan mahar politik yang diterima partai politik dari pasangan bakal calon yang diusung ke pilkada serentak pada 9 Desember 2015.

"Ada partai politik yang diadukan karena meminta sejumlah uang kepada bakal calon," katanya.

Ia menuturkan pengaduan masih dibahas untuk memutuskan layak atau tidak untuk ditindaklanjuti. Namun demikian, terkait pengaduan pasangan boneka, ia mengatakan sulit untuk dibuktikan dan tidak ada dasar hukum untuk menganulir pasangan yang disebut sebagai boneka bagi pasangan lain.

Dalam Peraturan KPU No 9 tahun 2015 tentang Pencalonan, menurut dia juga tidak ada istilah pasangan boneka, satu pasangan calon tidak dapat ditolak jika seluruh persyaratan pencalonan terpenuhi dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan pilkada.

"Soal aduan mahar politik akan kita telusuri kebenarannya. Harus ada bukti yang cukup, baik secara formil maupun materiil sehingga tidak sekadar isu atau dugaan semata," ucapnya.

Anggota Panwaslu yang juga Ketua Divisi Pengawasan Tiuridah Silitonga menambahkan, pasangan boneka sejatinya merusak tatanan demokrasi.

"Masyarakat pemilih kami fikir sudah cukup cerdas dalam menentukan pasangan yang akan dipilih, dan tentunya bisa menilai pasangan mana yang layak untuk dipilih berdasarkan program serta visi dan misi yang ditawarkan," kata dia.

Secara terpisah Ketua KPU Karimun Ahmad Sulton membenarkan adanya pengaduan LSM soal pasangan boneka.

"Memang ada surat masuk.  Tapi kami 'no comment' soal itu, apalagi kami sedang fokus melaksanakan tahapan pencalonan," kata dia.

Armada diusung Partai Gerindra (3 kursi) dan Partai Keadilan Sejahtera (3 kursi). Saat pasangan tersebut mendaftar ke KPU Karimun, sejumlah warga yang mengaku kader Gerindra berunjuk rasa meminta Panwaslu mengusut dugaan pasangan boneka, serta politik uang terkait pencalonan pasangan tersebut.

Ketua DPC Partai Gerindra Karimun Muhammad Yunus dalam satu kesempatan membantah Armada pasangan boneka.

"Tidak benar. Buat apa kami mengusung pasangan boneka kalau ingin uang, lebih baik kami mengusung pasangan lain jelas kami dapat uang. Dan, pasangan yang kami usung itu mendapat rekomendasi dari DPP," kata dia.

Menurut Muhammad Yunus, nama Ahmad Darwis muncul setelah pihaknya berkonsultasi dengan DPD Gerindra Provinsi Kepri.

Sementara itu, bakal calon wakil bupati pendamping Agusriono, Ahmad Darwis juga membantah tudingan tersebut.

Ia mengatakan maju karena keputusan partai.

"Biasalah, dinamika politik. Kalau saya pasangan boneka, apa tidak khawatir karena sebagai mantan anggota Provinsi Kepri, sedikit banyak saya dikenal orang," kata dia. (Antara)

Editor: Jo Seng Bie

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE