Survei Stisipol sebut Lis-Maya unggul

id pilkada tanjungpinang,pemilu 2018,lis-maya,survei elektabilitas paslon,stisipol raja haji tanjungpinang

Survei Stisipol sebut Lis-Maya unggul

Paslon Lis-Maya pada Debat Publik Pilkada Tanjungpinang putaran terakhir yang di gelar KPU Tanjungpinang. (Antaranews Kepri/Pradanna Putra)

Namun Lis-Maya belum aman. Pertama disebabkan survei dilakukan sampai 14 Juni 2018, dan kedua, elektabilitas Syahrul-Rahma cenderung naik. Dan yang ketiga, margin eror dari survei itu mencapai 5 persen,
Tanjungpinang (Antara) - Lembaga Penelitian, Pengabdian, dan Penjaminan Mutu Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (LP3M STISIPOL) Raja Haji mengumumkan, berdasarkan survei elektabilitas pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah-Maya Suryanti lebih unggul dibanding Syahrul-Rahma.

Ketua STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang, Endri Sanopaka, Tanjungpinang, Sabtu, mengatakan Lis-Maya memperoleh suara 50 persen dari 400 responden yang tersebar pada seluruh kecamatan, sedangkan Syahrul-Rahma 35 persen.

"Namun Lis-Maya belum aman. Pertama disebabkan survei dilakukan sampai 14 Juni 2018, dan kedua, elektabilitas Syahrul-Rahma cenderung naik. Dan yang ketiga, margin eror dari survei itu mencapai 5 persen," kata Endri seusai menggelar konferensi pers hasil survei di Tanjungpinang.

Karena itu, kata dia, hasil survei bukan gambaran 100 persen kondisi riil.

Namun, hasil survey dapat dijadikan peringatan kepada masing-masing paslon. Pesan yang ingin disampaikan kepada paslon nomor urut I, Syahrul-Rahma bahwa masih ada waktu untuk meningkatkan elektabilitas.

Syahrul-Rahma juga dapat mempengaruhi 15 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya.

Sementara pesan yang ingin disampaikan kepada pasangan Lis-Maya yakni mereka harus mampu mempertahankan dukungan pemilih.

"Margin eror survei ini cenderung tinggi lantaran menggunakan biaya kampus yang terbatas. Ini sebagai bentuk pengabdian pihak kampus," kata Endri.

Endri membantah pihak kampus berpolitik atau mendukung Lis-Maya. Kampus tidak memiliki kepentingan politik terhadap masing-masing paslon, melainkan hanya membeberkan hasil survei.

Ia juga menyadari ada pihak-pihak yang emosional melihat hasil survei itu. Padahal hasil survei itu dapat dijadikan sebagai referensi untuk meningkatkan elektabilitas.

"Kalau dilihat secara emosional, pasti menyangka kami tidak independen. Tetapi sebaiknya melihatnya secara positif bahwa kedua paslon memiliki kesempatan besar untuk memenangkan pilkada," ucapnya.

Endri mengatakan pemindahan lokasi konferensi pers disebabkan kantin kampus masih tutup.

"Kenapa hasil survei tidak dipublikasi pada pertengahan Juni 2018, karena suasana lebaran," jelasnya. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE