Karimun (ANTARANews Kepri) - Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, meminta konsultan untuk memastikan tidak ada penjualan paket elpiji 3 kilogram.
Distibusi paket elpiji 3 kilogram ada konsultannya yang ditunjuk Ditjen ESDM. Pengawasannya tentu ada di konsultan," kata Kepala Disdagkop, UKM, dan ESDM, Karimun Muhammad Yosli di Tanjung Balai Karimun, Minggu.
Distribusi paket elpiji 3 kilogram merupakan bagian dari program konversi minyak tanah ke gas dengan sasaran 45.857 rumah tangga. Mereka menerima satu paket gas elpiji, termasuk kompor, tabung dan selang gas secara gratis.
Baru sepekan distribusi paket elpiji dilaksanakan, Yosli mengaku telah menerima informasi tentang penjualan paket elpiji tersebut melalui media sosial.
"Saat kami cek di media sosial, ternyata sudah hilang. Mungkin sudah dihapus, tapi kami sudah melaporkannya kepada konsultan," katanya.
Yosli berharap penerima program konversi energi agar tidak menjual atau memindahtangankan paket elpiji yang diterima kepada pihak lain.
"Penerima program mengacu pada data pengguna minyak tanah bersubsidi. Tabung elpiji itu sebagai pengganti dari minyak tanah, karena minyak tanah bersubsidi akan ditarik secara bertahap," tuturnya.
Program konversi minyak tanah ke gas, menurut dia, merupakan program Kementerian ESDM untuk menghemat anggaran negara yang digelontorkan untuk menyubsidi minyak tanah.
Paket elpiji 3 kilogram tersebut, ujar Yosli, mulai didistribusikan kepada para pengguna minyak melalui kelurahan atau desa yang dimulai dengan peluncuran perdana oleh Bupati Karimun Aunur Rafiq di Kelurahan Harjosari, Kecamatan Tebing.
"Program ini sebenarnya sudah kita rencanakan sejak tiga tahun lalu, namun sempat tertunda karena persoalan mahalnya biaya transportasi. Kita berharap program ini berjalan dengan baik dan tidak ada penjualan paket elpiji," kata dia.
Sebelumnya, di Kecamatan Tebing sekitar kawasan Alur Jongkong beredar informasi warga menjual paket elpiji 3 kilogram seharga Rp900.000.
Menurut informasi dari pemerintah kecamatan setempat, warga tersebut menjual paket elpiji yang dia terima dengan alasan tidak bisa menggunakannya.
Berita Terkait
Pemkot Batam mulai buka pendaftaran Fuel Card untuk BBM Pertalite
Jumat, 26 April 2024 15:15 Wib
Polres Karimun gagalkan penyelundupan 6 PMI ilegal asal NTB
Selasa, 23 April 2024 18:03 Wib
Pj Wali Kota Tanjungpinang jadi tersangka kasus dugaan pemalsuan surat tanah
Jumat, 19 April 2024 16:43 Wib
Banjir dan tanah longsor landa sejumlah kecamatan di Trenggalek
Jumat, 19 April 2024 9:27 Wib
BPBD Sulsel: 18 korban meninggal dunia dampak longsor di Toraja
Minggu, 14 April 2024 16:33 Wib
Warga Kabupaten Karimun masih terus lestarikan tradisi kenduri Idul Fitri
Rabu, 10 April 2024 15:11 Wib
Pawai mobil hias meriahkan malam takbiran di Karimun
Selasa, 9 April 2024 22:09 Wib
PVMBG beri penjelasan penyebab banjir lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi
Selasa, 9 April 2024 13:35 Wib
Komentar