Politisi minta pemerintah intervensi harga tiket Garuda

id harga tiket pesawat,kepulauan riau,batam

Politisi minta pemerintah intervensi harga tiket Garuda

Aksi unjuk rasa para pelaku pariwisata di Batam menolak kenaikan harga tiket pesawat dan pemberlakuan bagasi berbayar, Senin (11/2). (Antaranews Kepri/YJ Naim)

Kami tahu kalau harga tiket pesawat swasta itu ada permainan perusahaan, tetapi kalau Pesawat Garuda semestinya lebih dikontrol pemerintah
Tanjungpinang (ANTARANews Kepri) - Politisi asal Partai Hati Nurani Rakyat, Rudy Chua meminta pemerintah mengintervensi harga tiket Pesawat Garuda rute Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang-Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

"Garuda `kan BUMN, fungsinya tidak hanya mencari keuntungan, sehingga semestinya pemerintah dapat mengintervensi harga tiket pesawat itu," kata Rudy, yang juga anggota Komisi II DPRD Kepri di Tanjungpinang, Senin.

Ia mengatakan harga tiket Pesawat Garuda rute Tanjungpinang-Cengkareng mencapai Rp1,7 juta. Harga tiket itu, menurut dia terlalu tinggi.

Dalam kondisi seperti ini, kata dia pemerintah kerap disalahkan masyarakat. "Banyak warga mengeluhkan persoalan itu, dan ujung-ujungnya menyalahkan pemerintah," ucapnya yang berasal dari daerah pemilihan Tanjungpinang.

Rudy mengemukakan pilihan lain adalah dua pesawat swasta, Nam Airline dan Lion Airline. Harga tiket Nam Airline mencapai Rp1,2 juta, sedangkan harga tiket Lion Airline Rp800.000.

Kalau harga tiket pesawat swasta, menurut dia sulit diintervensi oleh pemerintah, meskipun itu dapat dilakukan.

"Kami tahu kalau harga tiket pesawat swasta itu ada permainan perusahaan, tetapi kalau Pesawat Garuda semestinya lebih dikontrol pemerintah," katanya.

Rudy mengatakan kenaikan harga tiket yang memuncak ini memberi dampak negatif terhadap sektor pariwisata. Kunjungan wisatawan Nusantara ke Kepri yang biasanya cukup tinggi, dikhawatirkan menurun akibat kenaikan harga tiket pesawat. "Kami berharap ini diperhatikan pemerintah," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengeluhkan harga tiket pesawat mahal dalam beberapa pekan terakhir karena mempengaruhi kunjungan wisatawan ke wilayah itu.

Ia mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat dirasakan dunia pariwisata di wilayah itu sejak Januari 2019 sampai sekarang.

"Kami akan menyurati pemerintah pusat, agar dapat menurunkan harga tiket penerbangan domestik. Secara lisan sudah sampaikan ke Kemenpar, disampaikan ke Perhubungan (kementerian)," katanya.

Semenjak kenaikan harga tiket, kata dia tingkat hunian hotel untuk wisatawan Nusantara di Kepri berkurang 20-30 persen. Tingkat pemesanan paket perjalanan ke Kepri juga turun 60-65 persen.

"Kondisi tersebut juga berdampak pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kepri. Rata-rata penjualan oleh-oleh di Kepri turun hingga 70 persen. Dari Januari sampai sekarang," katanya.

Baca juga: Dispar Kepri keluhkan harga tiket pesawat mahal

Baca juga: Pelaku pariwisata Batam pawai protes bagasi berbayar

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE