LAM Lingga minta Pemprov tingkatkan anggaran bidang kebudayaan

id LAM Lingga minta Pemprov tingkatkan anggaran bidang kebudayaan

LAM Lingga minta Pemprov tingkatkan anggaran bidang kebudayaan

Datuk Jumadi utusanĀ  pengurus LAM Lingga saat menyerahkan tiga buah buku produksi LAM Lingga kepda Raja Ariza, Plt Kadis Kebudayaan Kepri (Ist)

Kami saja di LAM Lingga dengan dana hibah yang tidak seberapa dapat menulis buku setiap tahun. Ini penting, selain utk referensi dapat juga menjadi bahan muatan lokal utk sekolah sekolah. Apalagi kabupatan Lingga itu adalah pusatnye bunda tanah melay
Lingga (ANTARA) -
Hadir di Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Kepulauan Riau yang di laksanakan di Ibukota Provinsi Kepri beberapa waktu yang lalu, Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga meminta kepada pemerintah Provinsi Kepri, untuk meningkatakan anggaran pengembangan bidang kebudayaan yang akan di lakukan oleh Pemprov pada tahun 2020 nanti.


"Dengan adanya penambahan anggaran, Dinas kebudayaan Provinsi Kepri akan lebih dapat mengakomodir berbagai usulan yang diusulkan kabupaten/kota," ungkap salah satu pengurus LAM Kabupaten Lingga, Jumadi yang diutus mewakili LAM Lingga, Sabtu.

Dengan adanya penambahan anggaran tersebut, tentunya akan memberikan kemudahan bagi pemerintah kabupaten/kota dalam memenuhi target pencapaian kerja tahun 2020 untuk mempercepat terwujudnya Kepulauan Riau sebagai bunda tanah melayu. 

Di forum sidang kelompok bidang pembangunan manusia dan budaya, pada musrenbang Provinsi Kepri tersebut yang di gelar di salah satu hotel di Tanjungpinang, LAM Kabupaten Lingga juga mengusulkan agar kegiatan event-event seni budaya yang dilakukan masing masing kabupaten/kota juga perlu di suport dari APBD provinsi.

"Shering itu bisa dilakukan melalui shering anggaran, atau dapat juga melalui shering kegiatan, sehingga event-event tersebut dapat lebih semarak dan besar," sebutnya.

Di Kabupaten Lingga sendiri dengan adanya bantuan dari APBD Provinsi Kepri, diharapkan dapat menyentuh upaya-upaya pelestarian situs dan cagar budaya.  

"Kalau tidak salah selama ini baru satu kali yg di lakukan melalui APBD provinsi, padahal  di Lingga ada lebih kurang 106 situs cagar budaya yang perlu mendapat perhatian," sebutnya.

Pemerintah Kabupaten Lingga juga telah menyiapakan beberapa perencanaan, dan studi teknis yang bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batu Sangkar. Untuk itu diharapkan memlalui dana shering tersebut revitalisasi dan pemugarannya bisa dilakukan dengan dana shering APBD tersebut.

LAM Kabupaten Lingga juga berharap, kegiatan penulisan dan kajian tentang sejarah dan budaya melayu harus diadakan setiap tahun melalui APBD Provinsi Kepri. 

"Kami saja di LAM Lingga dengan dana hibah yang tidak seberapa dapat menulis buku setiap tahun. Ini penting, selain utk referensi dapat juga menjadi bahan muatan lokal utk sekolah sekolah. Apalagi kabupatan Lingga itu adalah pusatnye bunda tanah melayu."

"Nanti akan saya serahkan contoh buku-buku yang diproduksi LAM Kabupaten Lingga kepada Disbud Kepri dan Dinas Perpustakaan dan arsip Kepri," tutupnya. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE