Pemakaman jenazah PDP COVID-19 di Karimun mengacu protokol kesehatan

id penanganan COVID-19,PDP COVID-19 di Karimun,virus corona

Pemakaman jenazah PDP COVID-19 di Karimun mengacu protokol kesehatan

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Karimun Rachmadi (tengah) bersama Ketua Gugus Tugas Muhammad Firmansyah (2 kanan) memberikan keterangan pers terkait penanganan COVID-19 di RSUD Muhammad Sani pekan lalu. (ANTARA/Rusdianto)

Tanjung Balai Karimun (ANTARA) - Pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) yang sebelumnya diisolasi RSUD Muhammad Sani, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau tetap mengacu pada protokol kesehatan meski belum dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.

"Pemulasaraan jenazah seluruhnya dilakukan di RSUD, mulai dari pemandian hingga pengkafanan. Jenazah dibawa hanya tinggal dikebumikan. Jenazah dibungkus dalam plastik dan tidak dibolehkan untuk dibuka," kata juru bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Karimun, Rachmadi di Tanjung Balai Karimun, Selasa.

Rachmadi mengatakan, pasien yang diisolasi di RSUD Muhammad Sani tersebut masih berstatus PDP, atau belum positif terinfeksi COVID-19 atau virus corona.

Gugus tugas, kata dia, belum dapat melakukan penelusurun atau 'tracing' terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan pasien dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

"Spesimennya memang sudah kami kirim ke Jakarta. Tapi hasilnya belum keluar, tadi juga sudah saya tanyakan, tapi belum keluar," ujarnya.

Dia mengakui lambatnya hasil pemeriksaan spesimen, menurut dia, menyulitkan pihaknya untuk segera bertindak cepat melakukan langkah-langkah antisipasi.

"Kemarin pemeriksaan spesimen hanya satu di Balitbangkes, sekarang saya dengar sudah ada 12, termasuk di BTKL dan perguruan tinggi. Kami berharap hasil pemeriksaan bisa cepat keluar," kata dia.

Mengenai jumlah pasien positif COVID-19, Rachmadi mengatakan masih satu orang, dan kondisinya sangat baik dan tetap menjalani isolasi di RSUD Muhammad Sani.

Sementara, untuk orang dalam pemantauan (ODP) COVID-19, hingga Senin (23/3) sebanyak 214 orang, meningkat cukup banyak jika dibandingkan sehari sebelumnya yang berjumlah 115 orang. Dari jumlah sebanyak itu, sebanyak 27 orang telah selesai ODP. "ODP itu berada di 49 rumah," ujarnya.

Sedangkan untuk PDP sebanyak enam orang, satu di antaranya meninggal dunia.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE