Pertempuran Laut Aru Jadi Semangat Perjuangan

id Pertempuran, Laut Aru Semangat, Perjuangan

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Mengenang pertempuran Laut Aru yang diperingati sebagai Dharma Samudera, Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama Sulistiyanto mengharapkan seluruh TNI AL di Tanjungpinang mampu menjadikan peristiwa  tersebut sebagai contoh kepahlawanan untuk melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan.

"Mereka rela mengorbangkan jiwa dan raganya untuk menegakkan kemerdekaan. Kita juga harus demikian, berjuang untuk mengisi pembangunan," ucap Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama Sulistiyanto.

Contoh teladan yang dimaksud Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama Sulistiyanto dalam peringatan Dharma Samudera tersebut, berawal dari pertempuran 15 Januari 1962 antara Indonesia dengan Belanda di Laut Aru.

Insiden mulai terjadi sambungnya, ketika KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau dihadang dua kapal jenis destroyer yang dibantu pesawat jenis Neptune dan Frely Belanda.

"Dari pertempuran itu, KRI Macan Tutul tenggelam besama Komodor Yos Sudarso dan sebagian besar awak di dalamnya. Sehingga diperingati pada hari ini dari 53 tahun silam," tegasnya.

Perlu juga diketahui tambah Sulistiyanto, 3 personil yang selamat itu adalah orang Tanjungpinang yang selalu diundang untuk memperingatinya.

Untuk itu dari pergorbanan pahlawan di pertempuran Laut Aru tersebut,  Komandan Lantamal IV Tanjungpinang, Laksamana Pertama Sulistiyanto mengharapkan TNI AL Tanjungpinang bisa melanjutkan perjuangan mengisi pembangunan.

Ditambah lagi kata Sulistiyanto, bahwa presiden juga sudah mencanangkan poros maritim dunia, untuk itu mengingat wilayah Kepri yang 95 persen didominasi perairan dan sisanya daratan, pihaknya berharap TNI AL bisa mengupayakan dan mengembangkan serta mensejahterakan Kepri. (Antara)

Editor: Evy R. Syamsir

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE