BNPT Selenggarakan Lomba Video Antiradikalisme di Tanjungpinang

id bnpt,selenggarakan,lomba,video,antiradikalisme,tanjungpinang

BNPT Selenggarakan Lomba Video Antiradikalisme di Tanjungpinang

Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme Kepri menggelar pelatihan membuat film pendek dengan tagline "Di Bawah Sang Merah Putih" di salah satu hotel di Tanjungpinang, Rabu. Peserta pelatihan adalah pelajar SMA, yang hasil karya mereka akan diperlom

Tumbuh suburnya terorisme tergantung di lahan mana ia tumbuh dan berkembang. Jika ia tumbuh di lahan gersang, maka terorisme sulit menemukan tempat, dan sebaliknya
Tanjungpinang (Antara Kepri) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyelenggarakan lomba video antiradikalisme untuk para pelajar SMA di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
        
Ketua Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme Kepulauan Riau (FKPT Kepri) Reni Yusneli saat membuka dialog dan pelatihan BNPT Video Festival 2017 di salah satu hotel di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan video karya para pelajar SMA itu menceritakan tentang kehidupan sehari-hari yang mengandung toleransi antarumat beragama, antisipasi pengaruh radikalisme, dan peningkatan rasa nasionalisme.
        
"Kegiatan seperti ini sejak tahun 2016 dilaksanakan BNPT pada 32 provinsi, termasuk Kepri. Kami ingin kegiatan ini dapat meningkatkan toleransi umat beragama, mencegah pengaruh paham radikal dan meningakatkan nasionalime terhadap para generasi muda," ujarnya.
        
Reni mengatakan video karya para pelajar itu akan diperlombakan di tingkat nasional. Peserta yang menang akan diundang ke dalam acara khusus untuk mendapatkan hadiah.
        
"Ada pelajar lainnya dari 31 provinsi yang mengikuti kegiatan ini," ucapnya.
        
Menurut dia, upaya membentengi generasi muda dari pengaruh ajaran dan ajakan kekerasan menjadi tugas bersama. Sedikitnya ada tiga institusi sosial yang sangat penting melindungi generasi muda yakni pendidikan, keluarga dan komunitas melalui peran tokoh masyarakat.
        
Selain peran yang dilakukan secara institusional tersebut, lanjutnya generasi muda juga dituntut mempunyai imunitas dan daya tangkal yang kuat dalam menghadapi pengaruh dan ajakan radikal terorisme.
        
"Para generasi muda harus mampu menanamkan jiwa nasionalisme dan kecintaan terhadap NKRI, perkaya wawasan keagamaan yang moderat, terbuka dan toleran, bentengi keyakinan diri dengan selalu waspda terhadap provokasi, hasutan dan pola perekrutan teroris," katanya di hadapan sekitar 50 orang pelajar.
        
Dalam kegiatan dengan "tagline" Di Bawah Sang Merah Putih itu, Reni mengemukakan terorisme bukan persoalan siapa pelaku, kelompok dan jaringannya, namun lebih dari itu karena mencakup pada tindakan yang memiliki akar keyakinan, doktrin dan ideologi yang dapat menyerang kesadaran masyarakat.
        
"Tumbuh suburnya terorisme tergantung di lahan mana ia tumbuh dan berkembang. Jika ia tumbuh di lahan gersang, maka terorisme sulit menemukan tempat, dan sebaliknya," ucapnya.
        
Mantan Pelaksana Tugas Sekda Kepri itu menjelaskan berbagai peristiwa terorisme yang dipertontonkan kepada publik cukup mengagetkan dan memprihatinkan. Dalam peristiwa itu tergambar jelas kedekatan pemuda dengan kekerasan. Kehadiran Islamic State Of Iraq (ISIS) menjadi momok baru yang menakutkan bagi kalangan generasi muda dengan berbagai provokasi, propaganda dan ajakan kekerasan dengan tawaran yang menggiurkan.
        
"Dari fakta-fakta itu memperlihatkan bagaimana kerentanan generasi muda dari keterpengaruhan ajaran sekaligus ajakan yang disebarkan kelompok radikal baik secara langsung maupun melalui media online," ujarnya.
        
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Tanjungpinang Syahrul mengatakan pendidikan untuk meningkatkan rasa nasionalisme yang sempat populer pada era Orde Baru sebaiknya dilaksanakan kembali pada saat ini. Di era Orde Baru seluruh siswa baru tingkat SMP, dan SMA mendapat penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).
        
Bahkan cerdas cermat tentang P4 juga diselenggarakan Dinas Pendidikan dalam setiap tahun.
        
"PNS baru juga mendapat penataran P4. Tujuannya, nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya saat memberi sambutan dalam kegiatan tersebut.(Antara)

Editor: Dedi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE