Rokok memperlambat perkembangan janin

id Rokok

Rokok memperlambat perkembangan janin

Petugas medis dan relawan memberikan sosialisasi kepada warga untuk berhenti merokok saat kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) di Solo, Jawa Tengah, Minggu (5/6/2022). Kegiatan tersebut digelar untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia guna mendukung masyarakat yang sehat tanpa asap rokok. ANTARAFOTO/Maulana Surya/tom.

Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menekankan paparan rokok yang didapat ibu hamil akan mempengaruhi jalannya distribusi nutrisi ataupun oksigen yang ada pada janin dalam kandungan, sehingga perkembangan janin yang ada dalam kandungan menjadi lambat.

“Pengaruh rokok itu terbukti, semua sepakat dari hasil katakanlah meta analisa atau statistika review. Itu semua menunjukkan bahwa pengaruh rokok adalah janin tumbuh lambat. Secara ilmiah antara rokok dan pertumbuhan janin, ini sudah terbukti dan sangat signifikan,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.

Dan hal itu akan memperbesar kemungkinan terjadinya kekerdilan pada anak (stunting), karena bayi bisa lahir dalam kondisi prematur ataupun berat badan lahir rendah (BBLR) yang merupakan faktor-faktor penyebab stunting.

Masalah lain yang timbul dari merokok yakni penggunaan tembakau setidaknya telah membunuh 290 ribu orang setiap tahunnya dan memicu timbulnya 33 penyakit yang berkaitan dengan rokok dengan total kematian 230.862 orang pada 2015.

Rokok juga menjadi penyebab terjadinya kematian terbesar akibat penyakit tidak menular. Adapun kerugian makro mencapai Rp596,61 triliun.

Karenanya, Hasto meminta seluruh anggota keluarga yang merokok lebih menjaga ibu dan anak di rumah, dengan tidak berada di dekat mereka saat merokok.

“Kalau kita melarang orang merokok itu hampir pasti kita gagal. Tapi kalau mencegah orang merokok kemungkinan sukses besar. Oleh karena itu sebaiknya kita mencegahnya lewat perokok baru atau anak-anak ini,” kata Hasto.

Ketua Tobacco Control Support Center (TCSC) IAKMI Sumarjati Arjoso ikut membeberkan bahwa terjadi peningkatan jumlah perokok pada anak di bawah 18 tahun.

Jika tidak dikendalikan, prevalensi perokok anak akan meningkat hingga 16 persen di tahun 2030,” kata dia.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rokok pengaruhi perkembangan janin tumbuh jadi lebih lambat

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE