PMI Jakut tampung 268 pengungsi kebakaran Depo Plumpang

id depo plumpang,pipa bbm pertamina,pengungsi kebakaran depo plumpang,pmi jakarta utara,Kebakaran Plumpang, kebakaran depo pertamina, Pertamina Plumpang

PMI Jakut tampung 268 pengungsi kebakaran Depo Plumpang

Warga berjaga di sekitar rumah mereka yang berada dekat dengan lokasi kebakaran pipa bahan bakar minyak di Depo Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu dini hari (4/3/2023). (ANTARA/Sugiharto Purnama)

Jakarta (ANTARA) - PMI Jakarta Utara menampung 268 jiwa  pengungsi yang mengamankan diri dari insiden kebakaran pipa bahan bakar minyak di Depo Plumpang.
 
"Update terakhir mencapai angka 268 jiwa dengan jumlah 68 kepala keluarga," kata Ketua PMI Jakarta Utara Rizal di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, jumlah warga yang mengungsi ke Markas PMI Jakarta Utara sekitar 30 persen dari total keseluruhan pengungsi yang mencapai 1.000 orang.

Rizal menuturkan para pengungsi itu membutuhkan bantuan berupa selimut, matras, popok bayi, dan makanan.
 
Para pengungsi itu berlarian mendatangi markas PMI Jakarta Utara sekitar 30 menit pasca insiden kebakaran tersebut terjadi.
 
"Makanan sangat kurang karena tim penyelamat datang ke sini. (Pengungsi) butuh selimut karena Jakarta hujan terus, (suhu udara) dingin," ujar Rizal.
 
Baca juga:

13 orang tewas dalam kebakaran Depo Plumpang

Lebih lanjut ia berharap para pengungsi tertib dan bersabar atas musibah yang menimpa mereka.

"Masyarakat Jakarta Utara selalu siap membantu mereka dalam kesulitan. PMI sebagai garda terdepan untuk membantu para pengungsi bersama aparat pemerintah," ucap Rizal.
 
Pada Jumat malam (3/3/2023), sekitar pukul 20.20 WIB, pipa bahan bakar minyak di kawasan Depo Plumpang, Jakarta Utara, terbakar.
 
Insiden kebakaran itu menewaskan 13 orang yang terdiri dari 10 dewasa dan tiga anak. Sedangkan, jumlah korban luka bakar yang telah dievakuasi sebanyak 49 orang yang terdiri dari tiga anak dan 46 dewasa.
 
Pertamina menjamin seluruh biaya pengobatan para korban dan mengganti seluruh kerugian warga atas peristiwa kebakaran tersebut.
 
Hingga pukul 03.30 WIB, Sabtu, suasana pemukiman penduduk di sekitar lokasi kebakaran terpantau mulai kondusif.
 
Para petugas pemadam kebakaran yang memadamkan api perlahan mulai meninggalkan kawasan tersebut yang menandakan api telah padam.
 
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memastikan pasokan bahan bakar minyak masih tetap aman karena dipasok dari beberapa terminal bahan bakar minyak terdekat, yakni Terminal BBM Tanjung Gerem, Terminal BBM Cikampek, dan Terminal BBM Ujung Berung.

Terminal BBM Tanjung Gerem memilik stok Pertamax sebanyak 6.559 kiloliter yang cukup untuk 15 hari dan Pertalite sebanyak 17.189 kiloliter (9,6 hari).
 
Kemudian, Terminal BBM Cikampek memiliki stok Pertamax sebanyak 6.137 kiloliter (11 hari) dan Pertalite sebanyak 20.399 kiloliter (10 hari).
 
Selanjutnya, Terminal BBM Ujung Berung punya stok Pertamax sebanyak 22.004 kiloliter (29,2 hari) dan Pertalite sebanyak 24.250 kiloliter (11,5 hari).
 
Adapun Terminal Transit Utama Balongan punya stok Pertamax sebanyak 50.626 kiloliter (170 hari) dan Pertalite sebanyak 24.250 kiloliter (57 hari).

Baca juga:
BNPB beri bantuan "speed rescue boat" pada Pemkab Anambas

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE